Begini Nasib Keluarga Pembuat Film Innocence of Muslims

Begini Nasib Keluarga Pembuat Film Innocence of Muslims

Anggota keluarga Nakoula Basseley Nakoula, warga California yang menulis dan memproduksi film anti-Islam, Innocence of Muslims, hidup tak tenang setelah film itu menuai kemarahan muslim di berbagai negara. Mereka memutuskan meninggalkan rumah Senin dinihari, dengan kawalan polisi, untuk mulai hidup dalam persembunyian.

Nakoula Basseley Nakoula belum kembali ke rumahnya di Cerritos, California, sejak diwawancarai Jumat larut malam oleh petugas federal tentang perannya dalam pembuatan film itu. Karyanya telah memicu protes penuh kekerasan anti-Amerika di seluruh dunia.

Saat meninggalkan rumah, anggota keluarga Nakoula menutupi seluruh wajahnya. Mereka kemudian naik ke mobil polisi untuk bergabung dengan Nakoula di sebuah tempat yang dirahasiakan.

“Mereka memutuskan bahwa mereka akan lebih aman keluar dari rumah itu sehingga bisa bergerak dan hidup normal,” kata Steve Whitmore, juru bicara kepolisian. “Yang kami lakukan adalah menjemput mereka dan menyatukan mereka dengan Nakoula,” seperti dikutip Tempo online dari ABC News Selasa (18/9).

Whitmore menolak menyebutkan di mana keluarga itu tinggal saat ini. Mereka menyatakan tidak akan pernah kembali ke rumah mereka di Cerritos, meskipun keputusan itu “sepenuhnya terserah pada keluarga”.

Nakoula, 55 tahun, mengakui perannya dalam pembuatan film itu minggu lalu. Saat itu, ia meminta bantuan polisi untuk menangani ancaman pembunuhan yang diterimanya sejak peluncuran film itu. Ia juga menyatakan “takut mati”, terkait keselamatan dirinya dan keluarganya.

Nakoula awalnya menggunakan nama samaran Sam Bacile, mengatakan kepada wartawan ia adalah seorang “Yahudi-Israel”, dan film itu menelan biaya sekitar US$ 5 juta, yang berasal dari teman-teman Yahudi-nya. Namun, yang sebenarnya, Nakoula adalah seorang Mesir-Amerika beragama Kristen Koptik.

Ia kemudian mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ia dan putranya, Abanob Basseley, 21 tahun, yang bertanggung jawab untuk memproduksi film itu. Ia juga meralat biaya produksi sebesar US$ 50 ribu hingga US$ 60 ribu dan syuting yang dilakukan tak lebih dari 12 hari. Ia mengklaim uang untuk film itu berasal dari keluarga istrinya di Mesir.

Catatan yang diperoleh oleh ABC News menunjukkan, Nakoula pernah dihukum karena berniat memproduksi metamfetamin pada 1990-an. Ia juga pernah terjerat kasus hukum untuk tuduhan penipuan bank.

Menurut situs The Smoking Gun, Nakoula dihukum 21 bulan penjara dan lima tahun masa percobaan, lalu dipindahkan dari kompleks pemasyarakatan federal di Lompoc, California, ke rumah transisi pada tahun 2010. Ia dibebaskan dari tahanan federal pada Juni 2011. Produksi film itu dimulai hanya dua bulan setelah dia bebas di sebuah tempat di selatan California.(fq)