DR. Ayman Zawahiri, tokoh nomor dua setelah bin Laden dalam jajaran Al-Qaidah mengeluarkan tuduhan keras terhadap sikap Hamas. Zawahiri menilai Hamas telah menjual Palestina karena mengikuti perundingan damai yang berarti mengakui eksistensi Israel.
Zawahiri juga memandang Hamas telah menyimpang dari garis perjuangannya karena ingin memelihara ‘kursi’ di pemerintahan Palestina. Berikut ini adalah tanggapan resmi Hamas terhadap pernyataan Zawahiri:
Palestina adalah tanah wakaf Islam. Tak seorangpun mempunyai hak untuk menyerahkan sejengkal tanah itu kepada siapapun. Hamas dari sisi ini, menegaskan akan tetap berada pada garis perjuangannya, tetap pada sikapnya terhadap masalah inti kaum Muslimin ini, masalah Palestina yang telah menjadi jantung umat Islam. Karenanya, masalah Palestina, masalah Al-Quds, masalah lokasi di-isra-kannya Rasulullah saw tak mungkin diabaikan. Hamas telah dan akan selalu mempersembahkan para syuhadanya, mengucurkan darahnya untuk Palestina.
Tapi tampaknya ada orang yang melupakan apa yang telah dipersembahkan oleh Hamas dan apa yang akan dipersembahkannya. Hamas adalah bagian dari rakyat Palestina. Hamas bukan kelompok yang mau menjual prinsip perjuangan apalagi menyerahkan Palestina untuk tujuan dunia. Segala penderitaan yang dihadapi rakyat Palestina dalam situasi yang sangat sulit ini tidak lain adalah karena Hamas memegang teguh prinsip perjuangannya terhadap Palestina.
Kami memahami adanya perbedaan pandangan antara Hamas dan pihak lain. Perbedaan ijtihad dalam menentukan sikap, dengan siapapun dalam kaitan kesepakatan di berbagai tempat, atau tentang kondisi suatu masalah. Seperti kesepakatan Makkah, atau lainnya. Tapi melontarkan tuduhan miring, menyampaikan kritik dan tudingan tanpa alasan yang benar tidak bisa diterima oleh logika. Kami katakan kepada DR. Zawahiri yang telah menyampaikan perkataannya tentang Hamas. “Masalah yang ada tidak seperti itu. Kami lebih memahami kondisi yang kami lewati.”
Hamas menilai pernyataan Zawahiri terakhir, ada benarnya tapi disampaikan tidak pada tempatnya. Karenanya pernyataan itu tertolak. Perlawanan tetap menjadi strategi utama kami. Tapi soal bagaimana kami melakukan perlawanan dan kapan kami melakukannya, itu kembali pada pertimbangan kami. Kami mengatur berbagai keadaan sesuai realitas. Kami mengaturnya dengan beragam pendekatan sesuai situasi yang mengelilingi kami. Kami berinteraksi dengan strategi perlawanan itu sesuai dengan apa yang bisa memberi maslahat kepada rakyat Palestina.
Rakyat Palestina telah mempersembahkan ribuan syuhada, yang terluka, para tahanan, dan ini masih terus berlangsung. Tak satu hari pun kami melupakan Palestina. Rakyat Palestina adalah ujung tombak dalam proyek Islamisasi. Ia adalah medan perlawanan yang akan terus berkobar dalam mengusir Zionis Israel, dan Hamas akan tetap berada di barisan terdepan dalam perlawanan ini. Hamas menegskan bahwa perbedaan pandangan itu dapat diterima bila dilakukan dalam batasan yang benar. Tapi tertolak jika disampaikan dengan kalimat-kalimat yang keliru dan bahkan menuduh pihak lain dengan tuduhan yang tidak layak disampaikan, dan tidak memberi manfaat apapun bagi Islam dan kaum Muslimin.
Hamas adalah gerakan salafiyah, jihadiyah, muqawamah. Selamanya akan seperti ini selama ada sejengkal tanah Palestina yang dijajah. Masalah ini tak perlu kami tegaskan lagi. Tapi kami hanya ingin mengingatkan hal ini. Kami menyayangkan perkataan saudara Dr. Ayman Zawahiri. Kami pertama kali terikat dengan janji kepada Allah, kemudian kami terikat juga dengan janji dengan para syuhada dan rakyat Palestina. Kami tidak akan mundur dan menyerah. Allah adalah tujuan kami, jihad adalah jalan kami, mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi. Kami meneriakkan semboyan ini sekaligus pembuktiannya. Kami katakan ini untuk mengingatkan kembali dan menghilangkan isu yang mungkin bisa memperkeruh pandangan sebagian orang.
Hamas akan menegaskan satu hal, bahwa kami adalah gerakan perlawanan, para pemburu mati syahid, prinsip perjuangan kami tak pernah berubah dan berganti. Dunia bagi kami hanyalah tempat yang akan dilewati. Tempat kami mengambil bekal untuk bisa bertemu Allah swt. Kami memelihara janji para syuhada. Kami tidak akan berkhianat terhadap apa yang telah kami ikrarkan kepada Allah swt untuk terus berada di jalan jihad dan perlawanan sampai seluruh Palestina ini terbebas dari penjajah.
Kami yakinkan Anda wahai Dr. Ayman Zawahiri, dan kami yakinkan semua orang yang memiliki semangat untuk membela Palestina seperti Anda bahwa Hamas yang Anda kenal dahulu sejak kelahirannya, tidak akan keluar dari jalan perjuangan dan jihad. Kesertaan Hamas dalam pemilu dan pembentukan pemerintahan oleh Hamas berikut segala sikapnya terkait kesepakatan Makkah, adalah untuk memelihara kemaslahatan rakyat Palestina.
Sungguh jalannya hanya kemenangan atau mati syahid.
Hamas, Senin, 23 shafar 1428/12 Maret 2007
(na-str/pic)