Salah satu basis pasukan Inggris di Irak, Bandara Basra, mendapat serangan tujuh roket Katyusha. Kantor berita nasional Irak mengutip keterangan sejumlah saksi mata yang mengatakan bahwa serangan-serangan roket itu merupakan serangan yang telak.
Namun pasukan Inggris tidak mau memberikan keterangan terkait dengan serangan tersebut. Bandara Basra menjadi basis pasukan Inggris terbesar, yang dilengkapi dengan fasilitas penjara dan rumah sakit lapangan.
Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan apa yang diderita pasukan Inggris terkait serangan tersebut dan belum jelas apakah ada korban jiwa atau luka-luka. Namun serangan yang terjadi hari ini, merupakan serangan terburuk yang pernah dihadapi pasukan Inggris.
Inggris rencananya akan mulai menarik 500 dari 5. 500 pasukannya di Basra pada bulan September mendatang. Selain karena adanya desakan agar Inggris segera keluar dari Irak, perang Inggris di Irak sebagai bagian dari pasukan koalisi pimpinan AS, ternyata menjadi perang termahal sejak Perang Dunia II.
Para pakar menyebutkan, Inggris sudah menghabiskan dana sebesar 13, 26 milyar dollar untuk membiayai perang itu. Angka tersebut berdasarkan data terbaru biaya antar departemen di Inggris.
Para pakar mengatakan, jumlah sebesar itu, belum termasuk biaya-biaya yang tersembunyi, gaji ekstra, biaya perawatan jangka panjang bagi para prajurit yang terluka dan biaya perjalanan pejabat pemerintah Inggris ke Irak.
Meski biaya yang sudah dikeluarkan Inggris untuk perang di Irak, jauh lebih kecil dibandingkan biaya yang dikeluarkan AS yaitu sekitar 400 milyar dolar, namun jumlah itu sudah cukup membuat banyak kalangan menuntut agar Inggris segera menarik diri dari Irak. (ln/presstv)