Perdana Menteri Inggris David Cameron mengutuk Israel karena menyerang sebuah konvoi bantuan kemanusiaan di perairan internasional dan mengubah Gaza menjadi sebuah kamp penjara.
"Situasi di Gaza telah berubah," kata Cameron pada hari Selasa kemarin (27/7) dalam jumpa pers bersama dengan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan di Ankara.
"Bantuan Kemanusiaan dan relawan harus bisa masuk dan mengalir di kedua arah. Gaza tidak boleh dan dibiarkan tetap menjadi sebuah kamp penjara," kata perdana menteri Inggris.
Cameron juga mengecam serangan Israel terhadap armada Kebebasan pada bulan Mei lalu yang menewaskan setidaknya sembilan aktivis dan puluhan lainnya terluka.
"Serangan Israel di armada kebebasan Gaza benar-benar tidak dapat diterima. Dan saya telah mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bahwa kami akan mengharapkan penyelidikan Israel harus cepat, transparan dan ketat."
Perdana menteri Inggris juga menyatakan dukungannya untuk tawaran Turki menjadi anggota Uni Eropa, dan berjanji untuk membuka jalan dari Ankara ke Brussels, lapor surat kabar Daily Mail.
"Ketika saya berpikir tentang apa yang telah dilakukan Turki untuk mempertahankan Eropa sebagai sekutu NATO, dan apa yang Turki lakukan hari ini di Afghanistan bersama sekutu Eropa kami, itu membuat saya marah bahwa kemajuan Anda untuk menuju menjadi keanggotaan Uni Eropa masih sulit terlaksana, "kata Cameron.
Meskipun perdagangan antara Inggris dan Turki telah jatuh pada tahun lalu, Cameron berjanji untuk tetap mendukung Turki untuk masuk dalam keanggotaan Uni Eropa dan mendesak Turki untuk mendorong secara agresif dengan reformasi Uni Eropa, AFP melaporkan.(fq/prtv)