Milisi Afghanistan yang bekerja untuk pasukan asing pimpinan Amerika sudah mulai bergabung dengan Taliban, berperang melawan pasukan NATO, laporan Press TV.
Para milisi yang dilatih dan didanai oleh tentara AS untuk menghadapi pejuang Taliban banyak yang berbalik arah dengan bergabung dengan Taliban, koresponden Press TV di Kabul melaporkan Senin kemarin (30/7).
Sedikitnya 23 milisi baru bergabung dengan Taliban di provinsi barat Farah, dan banyak dari mereka memberikan senjata AS mereka kepada Taliban.
Sejak awal, pemerintah Presiden Hamid Karzai menentang strategi AS namun kemudian menyetujuinya setelah Washington memberikan tekanan kuat kepada pemerintahannya.
Kelompok HAM menyalahkan milisi yang didukung AS karena menggunakan senjata mereka terhadap warga sipil Afghanistan. Anggota milisi ini juga mulai merampok warga lokal.
Farid Hamidi dari Komisi Hak Asasi Manusia Afghanistan mengatakan kepada Press TV bahwa milisi juga menculik orang untuk uang tebusan.
Dia mengatakan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melucuti senjata kelompok milisi ini dan kelompok-kelompok bersenjata ilegal lainnya.(fq/prtv)