Serangan pendahuluan terhadap Iran telah dilakukan Pemerintahan Gedung Putih. Departemen Keuangan AS telah memasukkan sejumlah bank ternama milik Iran dalam daftar hitam lalu lintas keuangan dunia.
Situs Al-Jazeera (10/1) menyebutkan, AS menuding lembaga-lembaga keuangan Iran itu terlibat dalam pendanaan pengembangan program nuklir Iran yang ditentang Amerika.
Kemarin, Departemen Keuangan AS telah membekukan seluruh asset Sepah Bank yang berada di Amerika dan melarang seluruh perusahaan dan warganegara AS untuk berhubungan dengan bank tersebut.
“Kami meyakini, Sepah Bank telah terlibat aktif dalam pendanaan program pengembangan nuklir Iran dan juga dalam proyek-proyek pengembangan senjata pemusnah massal Iran lainnya, ” ujar pejabat Kementerian Keuangan AS Stuart Levey, yang juga menuding Sepah Bank telah memfasilitasi pemerintah Iran untuk mendapatkan aneka material terkait program pengembangan nuklirnya dari Korea Utara.
Selain Sepah Bank, Gedung Putih September lalu juga telah membekukan asset Saderat Bank dengan tuduhan terlibat jaringan pendanaan terorisme.
Walau pemerintah AS telah memulai langkah-langkah tegas terhadap Iran, namun sejauh ini pemerintahan Presiden Mahmud Ahmadinejad sama sekali tidak menunjukkan sikap gentar.
“Iran adalah negara yang merdeka dan berdaulat. Iran mempunyai hak penuh untuk mendayakan segala kekuatannya guna memajukan bangsanya sendiri, termasuk dalam hal pengembangan program nuklir yang kami lakukan untuk tujuan-tujuan damai, ” ujar Ahmadinejad. (Rz)