Bank of England membekukan asset milik 19 orang yang diklaim ikut ditangkap terkait rencana serangan bom ke sejumlah pesawat komersial Inggris.
Seperti diketahui kepolisian Inggris sejauh ini sudah menangkap 24 orang. Dalam pernyataannya, departemen keuangan Inggris menyatakan, pihaknya telah menginstruksikan Bank of England untuk membekukan aset-aset milik sejumlah orang yang ditangkap kemarin, atas nasehat dari kepolisian dan pihak intelejen.
Nama-nama yang assetnya dibekukan oleh Bank of England dan dimuat di situs bank tersebut antara lain; Abdula Ahmad Ali, Cossor Ali, Shazad Khuram Ali, Nabil Hussain, Tanvir Hussain, Umair Hussain, Umar Islam, Wasimm Kayani, Assan Abdullah Khan, Wahid Arafat Khan, Usman Adam Khatib, Abdul Munimm Patel, Tayib Rauf, Muhammad Usman Saddique, Assad Sarwar, Ibrahim Savant, Amin Asmin Tariq, Shamin Muhammad Uddin and Wahid Zaman.
Dari daftar itu, yang tertua berumur 35 tahun yaitu Shamin Muhammad Udin dan yang paling muda berusia 17 tahu, yaitu Abdul Munim Patel. Kebanyakan mereka yang terdapat dalam daftar tersebut, bermukim di kota London.
Selain menyarankan pembekuan aset, kepolisian Inggris juga akan meminta izin pada seorang hakim agar dibolehkan menahan orang-orang yang dicurigai itu selama 28 hari tanpa tuduhan. Padahal berdasarkan peraturan anti terorisme yang baru, izin penahanan hanya 48 jam.
Selain daftar nama itu, kepolisian Inggris tidak memberikan penjelasan lebih detil tentang orang-orang yang sudah ditangkap. Sementara Pakistan yang mengklaim ikut andil dalam menggagalkan aksi serangan itu mengatakan, sudah menangkap sejumlah orang dinegaranya terkait dengan kasus tersebut.
Seorang pejabat senior pemerintah Pakistan yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan, dua orang yang ditangkap adalah warga negara Inggris keturunan Pakistan. Keduanya ditangkap di Karachi dan Lahore, pada pekan kemarin. (ln/aljz)