Sudah meminta agar Norwegia menarik pulang salah seorang diplomatnya sebagai balasan atas permintaan agar diplomat Sudan meninggalkan Norwegia.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Sudan menyebutkan bahwa hal tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan Duta Besar Norwegia di ibukota Khartoum, Rabu 10 Oktober 2012.
“Kementerian Luar Negeri Sudan meminta Duta Besar Norwegia di Khartoum dalam pertemuan hari ini untuk memulangkang seorang diplomatnya,” tulis juru bicara Al-Obeid Menuh dalam pernyataannya kepada para wartawan.
Namun belum ada komentar dari Duta Besar Norwegia di Khartoum, Morton Aasland, dan permintaan pemerintah Sudan tersebut juga belum muncul di situs Kementerian Luar Negeri Norwegia, hingga Rabu petang waktu Eropa.
Hari Selasa lalu (09/10) Norwegia mengusir seorang diplomat Sudan yang berusia 38 tahun karena melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan status diplomatiknya.
Dinas Rahasia Kepolisian Norwegia, PST, mengumumkan penangkapan seorang warga Sudan karena diduga mengumpulkan informasi secara diam-diam tentang pengungsi Sudan di Norwegia dan memberikannya kepada seseorang di Kedutaan Besar Sudan di Oslo.
Pria pemberi informasi disebutkan datang ke Norwegia pada tahun 2004 dan mendapat izin tinggal tetap serta memilik pekerjaan tetap.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Norwegia, Kjetil Elsebutangen -mengatakan kepada kantor berita Reuters- bahwa permintaan agar diplomat itu meninggalkan Norwefia sesuah dengan konvensi Wina.
Bagaimanapun ditegaskan bahwa diplomat Sudan itu tidak diusir melainkan diminta untuk meninggalkan Norwegia.
Nama diplomat bersangkutan tidak disebutkan, juga rincian lebih lanjut tentang informasi yang dikumpulkan sehubungan dengan para pengungsi tersebut.
Duta Besar Sudan di Oslo, Onoor Ahmed, sudah membantah bila negaranya terlibat dalam aksi mata-mata terhadap para pengungsi Sudan.(fq/bbc)