Dihubungi melalui telepon, juru bicara Taliban Bilal Karimi mengatakan, “Baradar tidak absen dan kami berharap dia akan segera kembali.”
“Tidak ada perbedaan di antara para pemimpin Imarah Islam. Mereka tidak bertengkar karena jabatan atau posisi pemerintah,” ujar Karimi.
Perpecahan di dalam Taliban adalah tanda yang mengkhawatirkan bagi negara-negara barat yang telah mendesak kelompok itu menerapkan kebijakan yang lebih moderat, termasuk menghormati hak-hak perempuan.
China dan Pakistan menekan AS untuk mencairkan dana cadangan Afghanistan karena negara itu menghadapi inflasi yang melonjak dan ancaman krisis ekonomi.
Hubungan antara faksi Haqqani dan Taliban telah lama tidak nyaman. Namun, Anas Haqqani, pemimpin kunci Haqqani juga menggunakan Twitter untuk menyangkal adanya keretakan dalam pemerintahan baru. (berita ini telah tampil di Sindo)