Senat AS gagal mencapai kata sepakat untuk memberikan dana sebesar 14 milyar dollar guna menyelamatkan industri otomotif AS. Kata sepakat tak tercapai karena organisasi United Auto Workers tidak setuju dengan tawaran anggota Senat dari Partai Republik tentang besaran gaji untuk para pekerja.
Dengan dana penyelamatan itu, Republikan meminta agar para pekerja mulai tahun bersedia digaji dengan besaran yang sama dengan gaji para pekerja pabrik otomotif asing, misalnya pabrik mobil Jepang.
Harry Raid, pimpinan Partai Demokrat yang menjadi mayoritas di Senat menyatakan kecewa dengan kegagalan itu. Ia menyebut kegagalan itu sebagai "kerugian bagi negara AS." "Saya ngeri melihat Wall Street besok. Apa yang akan kita lihat pasti bukan pemandangan yang menyenangkan," kata Raid menggambarkan dampak kegagalan ini pada bursa Wall Street.
Tiga pabrik mobil besar di AS, dua diantaranya yaitu General Motors Corp dan Chrysler LLC meminta suntikan bantuan dana milyaran dollar untuk menyelamatkan perusahaannya, sedangkan Ford meminta kredit dalam jumlah yang cukup besar, guna menghindari PHK besar-besaran.
Pihak General Motors dalam pernyataanya menyatakan "sangat kecewa" karena Senat gagal mencapai kata sepakat untuk memberikan dana penyelamatan bagi industri otomotif AS. Mereka mengatakan, perusahaannya akan gulung tikar jika tidak ada suntikan dana.
"Kami akan melakukan penilaian terhadap semua opsi untuk melanjutkan restrukturisasi, serta menggunakan berbagai cara untuk menyesuaikan diri dengan krisis ekonomi yang terjadi saat ini," demikian pernyataan GM. (ln/aljz/prtv)