Negara Spanyol menjadi salah satu negara tujuan bagi orang-orang Arab dan Muslim untuk mengadu nasib. Kehadiran para imigran yang mendominasi wilayah barat daya Spanyol, memberi kontribusi besar bagi kemajuan industri biro perjalanan, di samping makin berkembangnya bahasa Arab di Negeri Matador itu.
Di Spanyol, bahasa Arab cukup diminati. Bahkan surat-surat kabar dan marka jalan, ada yang sudah menggunakan huruf Arab. Sejumlah agen biro perjalananjuga menyampaikan rasa terima kasihnya atas makin meningkatnya para imigran Arab dan Muslim.
Pedro Smarten, pemuda Spanyol berusia 27 tahun mengatakan, sekarang orang bisa dengan mudah menemukan tanda penunjuk jalan di seluruh Spanyol yang menggunakan bahasa Arab.
"Teman-teman saya dulu meledek saya, karena mempelajari bahasa Arab. Tapi sekarang tidak lagi, " ujar Smarten yang belajar bahasa Arab di Universitas Madrid..
Ia menyambung, "Huruf Arab sekarang ada di mana-mana. Bahasa Arab kini bukan lagi bahasa yang mati.
Petunjuk jalan biasanya berisi informasi tentang tempat-tempat peristirahatan, operator wisata dan restoran. Petunjuk jalan dalam bahasa Arab bisa dengan mudah ditemukan di kota-kota di selatan Spanyol, misalnya kota Mlaga di mana banyak terdapat warga asal Afrika Utara. Di kota Barcelona, kota kedua terbesar di Spanyol juga bisa dengan mudah ditemukan papan informasi dalam bahasa Arab.
Bisa dibilang masyarakat Spanyol saat ini, makin terbiasa dengan bahasa Arab. Tak heran jika di negara para matador ni, banyak lagu-lagu yang dinyanyikan dalam bahasa Arab. Selain itu, toko-toko yang menjual barang-barang halal juga bermunculan dan peminatnya bukan hanya warga Muslim, tapi juga warga non-Muslim.
Sementara surat kabar yang memuat artikel-artikel bahasa Arab adalah harian 20 Minutos. Surat kabar Vanguardia yang terbit di Barcelona, awal bulan Maret kemarin bahkan memuat iklan tentang pengajaran Islamsatu halam penuh di halaman belakangnya.
Menurut Pako Andreas, pegawai di salah satu perusahaan biro perjalanan Spanyol, makin banyaknya marka jalan dalam bahasa Arab dan papan-papan petunjuk dengan huruf-huruf Arab mengindikasikan makin bertambahnya jumlah imigran Arab atau Pakistan, yang bahasa ibunya berakar pada alfabet Arab.
"Lebih dari dua juta orang Maroko yang datang dari penjuru Eropa, menjadikan Spanyol menjadi tempat transit untuk berlibur, " ujar Andreas.
Ia mengaku gembira, perusahaannya bisa melayani kebutuhan para konsumen berbahasa Arab. "Perusahaan saya bahkan menjadi perusahaan pertama yang membuat brosur untuk konsumen yang hanya bisa berbahasa Arab. Kami ingin membuat hidup para imigran yang berbahasa Arab menjadi lebih mudah, " tambah Andreas.
Di Barcelona sendiri, kini terdapat sekitar satu juta imigran asal Arab dan Pakistan. Sementara jumlah warga Muslim di Spanyol diperkiran mencapai 800 ribu orang dari 40 juta total jumlah penduduk. (ln/iol)