Helikopter CH-47 Chinook, Sabtu malam, terbang di atas wilayah Wardak, yang ingin melakukan penyelamatan atas pasukan Rangers yang terkepung oleh pejuang Taliban. Helikopter CH-47 Chinook itu, membawa pasukan elite Angkatan Laut Amerika Serikat yang sangat terkenal reputasinya, SEAL. Pasukan inilah yang berhasil membunuh pemimpin al-Qaidah Usamah bin Ladin, di Abodtabat, Pakistan, 2 Mei lalu.
Helikopter CH-47 Chinook, yang membawa 38 pasukan elite, dan didalamnya ada pasukan elite SEAL, sekurang-kurangnya 22 anggota SEAL, termasuk Team Elit 6. Pasukan elite SEAL itu dilengkapi berbagai rupa senjata, menggunakan alat teropong infra red, yang dapat menembus kegelapan malam, anjing pelacak, 7 orang pasukan pemerintah Afghanistan, dan seorang penerjemah. Helikopter itu juga membawa bahan makanan yang cukup, yang akan digunakan selama dalam operasi.
Pilot heli melakukan segala sesuatu yang mereka bisa lakukan untuk meminimalkan tembakan musuh. Bagaimana mereka melakukan itu? Dengan terbang rendah dan cepat. Ini disebut penerbangan "bumi tidur". Di mana helikopter menjadi sebuah kereta luncur udara, karena harus naik, dan memanjat puncak lereng bukit di Afghanistan yang sangat keras, kemudian secara drastis menkukik ke sisi lain. Seseorang yang berada di tanah hampir tidak dapat merasakan pendaratan helikopter, kecepatan seperti berkedip dengan mata, dan menghilang dalam hitungan detik.
Lembah dapat menjadi rute penerbangan yang baik, kecuali ada pejuang Taliban di bawah. Situasi itu yang selalu membingungkan untuk melakukan penerbangan dengan helikopter yang memiliki kecepatan 140 knot, dan saat itu dapat melihat medan di kedua sisi helikopter.
Kecuali untuk satu hal, helikopter tidak bisa terbang cepat, ketika mereka lepas landas atau mendarat. Mereka harus memperlambat sebelum memasuki landasan tanah. Begitu pula saat tinggal landas memiliki masalah yang sama, secara terbalik.
Ada beberapa detik ketika helikopter itu, yang pada dasarnya terbang dalam gerakan lambat di awal dan akhir setiap misi. Itu bukan masalah jika anda mengambil terbang atau landing di Bagram, yang menjadi pangkalan militer AS terbesar di utara Kabul.
Tapi, kondisi ini sangat berbeda, dan bisa mematikan, ketika helikopter CH-47 Chinook, mencoba mendaratkan pasukan khusus yang akan melakukan operasi ke Lembah Tangi, yang akan membantu unit Ranger yang sudah terkepung di daerah itu. Itulah realitas yang mengerikan yang dihadapi pilot helikopter CH-47 Chinook pada hari Sabtu malam dinihari.
Mereka harus terbang rendah dan lambat untuk menurunkan pasukan elit SEAL, tetapi di bawah, ternyata pejuang Taliban sudah bersiap-siap dengan roket RPG mereka. Kemudian, para pejuang dengan menggunakan RPG menembaki helikopter CH-47 Chinook, yang hendak mendarat itu. Helikopter itu meledak terkena tembakan roket RPG yang ditembakkan oleh pejuang Taliban, yang berada dilereng bukit, yang hendak didarati pasukan SEAL itu.
Para pejuang Taliban yang tidak jauh dari jarak helikopter CH-47 Chinook, mendengar suara keras dari helikopter itu, dan mereka bersiap dengan masing-masing mengangkat RPG, dan desingan RPG "wusss" yang diikuti langsung oleh ledakan yang sangat dahsyat helikopter yang meledak di udara, dan jatuh ke tanah berkeping-keping.
Taliban sangat mahir menggunakan senjata yang sangat sederhana yang merupakan "home made", yaitu RPG, sejak berperang melawan Unie Soviet, dan sekarang mereka gunakan dan berhasil menghancurkan helikopter yang sangat canggih milik pasukan tempur Amerika Serikat CH-47 Chinook, yang mengangkut pasukan elite SEAL. Semuanya tewas, tak ada yang tersisa. (mh/tm)