Beberapa sumber Surat kabar mengatakan bahwa Badan Kemanan Nasional Amerika (The US National Security Agency) telah menggunakan virus “HeartBleed” sejak dua tahun, yang akhir-akhir ini terungkap sangat berbahaya, karena dengan virus tersebut Intelijen dapat mengumpulkan informasi.
Menurut Agen intelijen “Bloomberg” dalam hal ini meyakini bahwa badan tersebut telah menggunakan virus yang dapat mempengaruhi server Web, dan memungkinkan hacker untuk mengakses informasi yang seharusnya aman, dengan tujuan untuk mengumpul onformasi intelijen yang penting.
Para peneliti dari perusahaan Google menemukan apa yang disebut virus “HeartBleed” mengatakan: ini adalah celah keamanan yang paling bahaya yang telah mampu ditemukan sejauh ini, dan tidak diketahui selama lebih dari dua tahun.
Dan virus tersebut memungkinkan untuk digunakan dalam membaca memori server yang menggunakan salinan alat enkripsi dari perangkat lunak open Source yang dikenal sebagai openSSL untuk mencuri data dan kunci enkripsi serta informasi sensitif lainnya tanpa meninggalkan jejak.
Namun Fannie Vines, Juru bicara badan keamanan nasional, menolak untuk mengomentari rumor tentang penggunaan virus tersebut dalam kerja intelijen. (hr/im)