Demonstrasi Pro dan Kontra makin memanas di Mesir. Faksi di kedua belah pihak telah menyerukan demonstrasi setelah shalat Jumat pertama di bulan suci Ramadhan sebagai ketegangan yang terus meningkat.
Pada hari Kamis, Ikhwanul Muslimin, basis kekuasaan Mursi, telah bersumpah untuk terus memprotes sampai ia kembali, meskipun fakta bahwa banyak dari pemimpin kelompok itu telah ditahan oleh Militer.
Begitupun pihak anti-Mursi juga menyerukan aksi unjuk rasa, termasuk adakan buka puasa massal, di Tahrir Square yang telah menjadi pusat untuk demonstrasi terhadap presiden yang digulingkan.
Perdana menteri baru Mesir mengatakan pada hari Kamis , ia tidak akan mengesampingkan anggota Ikhwanul Muslimin di kabinetnya.
Hazem al-Beblawi, yang diangkat pada hari Selasa, mengatakan ia masih mempertimbangkan kabinet dari pemerintah sementara itu.
“Saya tidak melihat dari partai politik manapun… Jika seseorang dari [Ikhwan] Partai Kebebasan dan Keadilan, dan ia memenuhi syarat untuk jabatan itu maka dapat dipertimbangkan,” kata Beblawi.
“Aku mengambil dua kriteria untuk pemerintahan berikutnya. Efisiensi dan kredibilitas.”
Ikhwan telah menolak tawaran Beblawi untuk bergabung dengan pemerintahan baru, dan menyerukan unjuk rasa massa untuk Jumat terhadap apa yang disebutnya “sebuah kudeta militer berdarah”.
Di saat ini , Polisi sedang memburu pemimpin Ikhwan , Mohammed Badie, setelah surat perintah dikeluarkan untuk penangkapannya pada hari Rabu. (Aljazeera/KH)