Kabar baik dari seorang tokoh Islam yang namanya masih ada dalam daftar teroris versi AS lantaran dituding membiayai aksi terror Al-Qaidah, meskipun tanpa bukti. Tokoh Islam itu adalah Syaikh Abdul Majid Az-Zindani, asal Yaman yang memimpin Universitas Al-Iman di Yaman, kini menjadi buah bibir di masyarakat Yaman dan dunia kedokteran. Kenapa?
Beberapa waktu lalu ia melansir keberhasilannya meneliti obat-obatan alami yang bisa menyembuhkan penyakit Aids.
Az-Zindani, memang bukan sekedar tokoh ulama yang paham tentang agama, tapi juga seorang ilmuwan yang kerap mengaitkan materi keagamaan yang diperolehnya dalam penelitian ilmiah. Menurut Az-Zindani, sebagaimana dipublikasikan stasiun tv satelit Al-Jazeera, ia telah melakukan uji coba terhadap 15 orang yang positif terkena virus HIV selama antara tiga sampai satu tahun, dan kini seluruhnya sembuh dari virus penyakit yang menghilangkan kekebalan tubuh itu.
Dalam wawancaranya dengan Al-Jazeera, Az-Zindani mengundang semua institusi obat dan kesehatan serta organisasi kesehatan PBB WHO untuk berkunjung ke Yaman dan menyaksikan langsung praktek pengobatan yang ia lakukan di sana. Ia juga mempersilahkan para pakar untuk menguji coba hasil penemuan ilmiahnya. Meski tak mau membeberkan komponen obat alami itu secara detail, terkait nama tumbuhan dan lokasinya, tapi Az-Zindani mengatakan apa yang dilakukannya bukan karena alasan ekonomis.
“Ini adalah salah satu pintu shadaqah,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa penelitian ini sebenarnya telah dilakukan selama 15 tahun lalu, dengan membuat tim peneliti di Madinah, yang bertugas meneliti konsep pengobatan ala Rasulullah saw dan kemukjizatan pengobatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa obat penyembuh penyakit aids itu telah diujicoba kepada sejumlah hewan yang hasilnya sangat evektif untuk membunuh kuman HIV.
Meski demikian, Dr. Shalih Qadhi, konsultan penanganan masalah aids di RS Hamorton di London meragukan kebenaran apa yang disampaikan Az-Zindani tersebut. Ia mengatakan sebelum ini beberapa orang pernah mengaku berhasil menemukan obat anti HIV, namun ternyata nihil. Bahkan beberapa waktu lalu ada yang menyebutkan bahwa HIV bisa diobati dengan pengobatan agama seperti sholat, rumput-rumputan dan vitamin.
Menurut DR. Shalih, orang yang telah sembuh dari virus HIV harus benar-benar diteliti apakah ia memang telah bebas atau kelak akan mengalami kondisi yang lebih berbahaya. Tapi Dr. Shalih tetap menghargai pernyataan Az-Zindani dan sangat gembira mendengarnya. Ia berjanji akan melakukan kerjasama dengan Az-Zindani untuk lebih jauh mempelajari konsep pengobatan aids yang dilakukan Az-Zindani. (na-str/aljzr)