Pemimpin besar Iran Ayatullah Ali Khamenei menegaskan, Iran ‘tidak perlu’ melakukan pembicaraan dengan AS terkait program nuklirnya, karena pembicaraan itu tidak akan membawa hasil.
Televisi nasional Iran mengutip pernyataan Ali Khamenei dalam pertemuannya dengan Presiden Senegal, Abdulaye Wade, mengatakan,"Negosiasi-negosiasi dengan AS tidak akan membawa keuntungan bagi kita, dan kita tidak butuh mereka."
Seiring dengan proses pembicaraan nuklir Iran, AS menyatakan, jika Iran tidak mau menerima paket insentif yang memerintahkan Iran untuk menghentikan pengayaan uraniumnya, maka AS akan campur tangan dengan sekutu Eropanya dalam bernegosiasi untuk menentukan kerangka program nuklir Iran.
Kepala hubungan media Gedung Putih, Tony Snow mengatakan, pemerintahan Bush tidak menganggap pernyataan Ali Khamenei itu sebagai pernyataan resmi pemerintah Iran. AS dan Eropa, kata Snow, masih menunggu Ali Larijani-juru runding masalah nuklir Iran-untuk berkomunikasi dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana.
Paket insentif yang diajukan bulan Mei kemarin, bertujuan untuk membujuk Iran agar mau menangguhkan dalam jangka waktu lama pengayaan uraniumnya, yang dikhawatirkan akan disalahgunakan untuk membuat bahan bakar nuklir atau materi-materi pembuat kepala nuklir. Namun Iran bersikukuh bahwa pengayaan uraniumnya sebagai sumber energi nuklir adalah hak negaranya.
"Kami tidak bernegosiasi dengan siapapun terkait dengan keberhasilan dan pengembangan teknologi nuklir. Tapi jika mereka mengakui hak kami atas pengembangan nuklir, kami siap bernegosiasi tentang pengontrolan, pengawasan dan jaminan bagi pada dunia internasional," tegas Ali Khamenei. (ln/abcnews)