Jika AS berani menyerang hanya karena program nuklir Iran, Iran akan membalasnya dengan menyerang kepentingan-kepentingan AS di seluruh dunia.
Ancaman itu dilontarkan oleh pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. "Musuh-musuh (AS) paham betul bahwa bangsa Iran akan melakukan balasan terhadap para agresor dan kepentingan-kepentingan mereka di seluruh dunia, " tegas Ali Khamenei.
"Mereka selayaknya tidak mengintimidasi bangsa Iran, karena AS pernah menyerang Iran sebelumnya, " sambungnya di hadapan para komandan angkatan udara Iran dalam acara peringatan 28 tahun Revolusi Islam, Kamis (8/2).
Ali Khamenei tidak menyebutkan secara detil pembalasan macam apa yang akan dilakukan Iran, namun ia mengungkapkan keyakinannya bahwa AS masih "waras" untuk tidak mencoba-coba menyerang Iran.
"Saya yakin, tak seorangpun yang akan melakukan tindakan yang tidak rasional atau melakukan kesalahan dan membahayakan kepentingan negaranya sendiri, " tandas Ali Khamenei.
Ia melanjutkan, "Para politisi dan analis di AS tahu bahwa rakyat Iran tidak akan membiarkan agresi apapun dilakukan tanpa ada balasan. "
Pada kesempatan itu, Ali Khamenei, 67, juga membantah kabar yang mengatakan bahwa dirinya sakit berat bahkan disebut-sebut sudah meninggal dunia. Menurutnya, rumor itu dibuat oleh musuh-musuh Iran untuk melemahkan bangsa Iran.
"Tapi mereka (musuh-musuh Iran) lupa, bahwa mereka bukan menghadapi satu orang tapi sebuah bangsa, " kata Khamenei.
Ia menambahkan, "kesiapsiagaan" rakyat Irak akan terlihat dalam aksi massa yang rencananya akan digelar pada hari Minggu (11/2) lusa, dalam puncak peringatan Revolusi Islam Iran ke-28.
"Ini adalah hari di mana kalangan intelejen AS, Israel dan Inggris akan marah dan khawatir. Tahun ini, dengan kejayaan dan keagungan, musuh-musuh kita akan terbakar dan merasa putus asa, " tandasnya.
Menanggapi ancaman Ali Khamenei, juru bicara dewan keamanan nasional AS, Gordon Johndroe mengatakan, "Khamenei selalu membuat pernyataan-pernyataan yang memprovokasi dan kami tentu saja tidak berharap pernyataan-pernyataan itu diarahkan pada AS, karena Presiden Bush sudah menegaskan bahwa kami tidak punya niat untuk perang dengan Iran. "
Padahal sebelumnya AS selalu mengatakan bahwa masalah nuklir Iran akan diselesaikan lewat jalur diplomasi tapi tidak menutup kemungkinan adanya tindakan militer terhadap Iran.
Di Moskow, Kamis (8/2), Menlu Rusia, Sergei Lavrov pada utusan Khamenei, Ali Akbar Velayati mengatakan bahwa Rusia ingin Iran memberikan respon positif dalam penyelesaian masalah nuklir Iran.
Sementara itu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Javier Solana menyatakan, ia akan melakukan pertemuan dengan juru runding nuklir Iran dalam pertemuan di Munich hari ini, Jumat (9/2).
Kepala keamanan nasional Iran, Ali Larijani pada Rabu kemarin menyatakan bahwa ia telah menyiapakn "negosiasi" dalam pertemuan, yang baru pertama kali dilakukan sejak PBB menjatuhkan sangsi pada Iran. (ln/aljz)