Masih ingat dengan buku Satanic Verses (ayat-ayat syetan) Salman Rushdie? Kolumnis Inggris asal India, yang pernah memicu kemarahan dunia Islam lewat buku yang menghina Islam itu kini mulai menjadi pembicaraan hangat lagi. Buku itu kini akan ditampilkan dalam bentuk drama di Jerman.
Organisasi Islam dan para tokoh Islam Jerman telah memberi masukan untuk membatalkan proses drama yang diambil dari buku ayat-ayat syetan itu. Ali Kizilkaya Jubir Dewan Kerjasama Islam yang merupakan organisasi Islam terbesar di Jerman menekankan agar pihak panitia Hans Otto Theatre di Potsdam Jerman membatalkan acara drama ayat-ayat syetan itu. Dalam keterangannya ia mengatakan, “Pentas drama itu akan menyakitkan perasaan umat Islam.” Ia menambahkan bahwa umat Islam tetap menghargai kreasi seni dan kebebasan, tapi ia meminta agar hal itu tetap berada dalam bingkai menghormati perasaan umat Islam dan tidak menyakiti sesuatu yang dihormati dalam Islam.
Sekretasis Umum Dewan Tinggi Islam Aiman Mazyek juga menyerukan agar kaum Muslimin di Jerman tetap menjaga diri untuk tenang dan menahan diri. Ia meminta pada waktu yang sama agar umat Islam tidak bereaksi melakukan pelecehan terhadap kesucian agama lain, baik tokoh maupun keyakinannya.
Salman Rushdi di 1989 telah memicu kemarahan dunia Islam dengan buku Satanic Versesnya. Pemimpin Iran waktu itu, Khumaini, telah mengeluarkan fatwa yang berisi menghalalkan darah Salman Rushdie. Setelah itu, Salman Rushdie bersembunyi selama sembilan tahun, untuk menghindari serangan bunuh sebagai efek dari dikeluarkannya fatwa itu. (na-str/iol)