Atas Permintaan Israel, AS Batalkan Visa Empat Mahasiswa Asal Ghaza

Atas tekanan rezim Zionis Israel, kantor konsulat AS membatalkan visa belajar empat mahasiswa Palestina dari Jalur Ghaza yang mendapatkan beasiswa Fulbright.

Seorang petugas di kantor konsulat AS di al-Quds menolak memberikan penjelasan detil tentang pembatalan itu, dan hanya mengatakan, "Kami mendapatkan informasi baru yang membuat kami harus mencabut pemberian visa pada keempat mahasiswa Palestina itu."

Tiga dari mahasiswa Palestina asal Ghaza; Zuhair Abu Shaban, Fida Abed dan Osama Daoiud seharusnya berangkat ke AS untuk melanjutkan studi atas biaya dari beasiswa Fulbright. Satu mahasiswa lagi juga berencana melanjutkan studi ke AS dengan mengikuti program yang berbeda.

Konsulat AS di al-Quds sebenarnya sudah mengeluarkan visa untuk ketiga mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Fulbright itu bulan Juli kemarin. Sebelum visanya dikalbulkan, ketiga mahasiswa itu harus menjalani interwiew selama berjam-jam dan diambil sidik jarinya di perbatasan Erez yang memisahkan Ghaza dengan wilayah negara ilegal Israel.

"Mereka memberikan visa itu pada kami pada tanggal 30 Juli. Tapi dua hari kemudian mereka mengatakan visa kami sudah tidak berlaku lagi, " kata Shaban yang ingin melanjutkan studi masternya dibidang teknik listrik.

"Kami sangat syok. Kami sudah berharap bisa melanjutkan studi, setelah kami mendapatkan visa itu. Kami sudah mengemas barang-barang kami ke dalam tas, " sambung Shaban.

Menurut Shaban, rekannya Abed bahkan sudah terbang ke AS lewat Yordania, tapi harus kembali lagi setelah sampai di bandara karena visanya ternyata sudah tidak berlaku lagi.

Salah seorang mahasiswa Palestina lainnya mengeluh, ia khawatir pembatalan visa itu membuatnya jadi kesulitan untuk bisa diterima di universitas asing lainnya.

Ini adalah kejadian yang keduakalinya dalam satu tahun, AS membatalkan visa mahasiswa Palestina asal Ghaza yang mendapatkan beasiswa Fulbright. Awalnya, pemerintah AS membatalkan visa itu karena mahasiswa bersangkutan tidak dapat izin keluar Ghaza dari rezim Zionis Israel, yang memicu kecaman dunia internasional. (ln/presstv)