Masyarakat Malaysia menyambut gembira keberhasilan astronot pertamanya menjalankan misi ke stasiun luar angkasa. Syaikh Muszaphar Shukor, kembali ke bumi dengan selamat pada hari Minggu (21/10) setelah menjalankan misinya selama 11 hari di ruang angkasa bersama para astronot Rusia.
"Ini merupakan peristiwa penting dan bersejarah bagi Malaysia, " kata Deputi Perdana Menteri Najib Razak pada para wartawan, begitu Muszaphar Shukor, astronot pertama Malaysia itu mendarat di pusat kontrol misi ruang angkasa Rusia.
Syaikh Muszaphar Shukor yang masih berusia 35 tahun dan berprofesi sebagai dosen serta dokter ahli bedah tulang ini, bersama dua kosmonot Rusia mendarat di wilayah Kazakhstan pada pukul 10. 43 waktu setempat.
"Ini akan menjadi catatan dalam sejarah kita, karena untuk pertama kalinya orang Malaysia ke ruang angkasa dan kembali dengan selamat, " sambung Najib Razak seperti dilansir New Strait Times edisi Senin (22/10).
Kepulangan Muszaphar bersama tim kosmonot Rusia, disaksikan langsung oleh delegasi dari Malaysia yang sengaja dikirim ke Rusia. Di antaranya adalah kedua orang tua Muszaphar; ibunya Datin Zuraida Syaikh Ahmad dan ayahnya Datuk Syaikh Mustapha Syaikh Abdul Shukor.
Ketika pesawat ruang angkasa yang ditumpangi Muszapahar mendarat dengan mulus, tepuk tangan membahana di bagian balkon tempat delegasi Malaysia itu menyaksikan proses pendaratan. Ibu Muszaphar menangis haru, sementara sang ayah bicara telepon genggam dengan puteranya.
"Abah, ini Mus. Saya pulang dengan selamat. Semuanya baik-baik saja, " kata Mustapha menirukan perkataan puteranya.
Sebelum menjalankan misinya, Muszaphar menjalani latihan selama satu tahun di Star City, Moskow. Ia meninggalkan bumi pada tanggal 10 Oktober, bersama Peggy Whitson, asal AS yang akan menjadi komandan baru stasiun ruang angkasa dan seorang kosmonot Rusia Yuri Malenchenko.
Deputi Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak yang ikut menyaksikan detik-detik pendaratan, memuji keberhasilan misi itu. "Sebagai bangsa, Malaysia sangat bangga dan sekarang kita bisa berdidi beberapa inci lebih tinggi setelah berhasil melakukan perjalanan ke ruang angkasa, " pujinya.
Keberhasilan ini, sambung Najib, bukan hanya keberhasilan bagi Muszaphar saja tapi juga keberhasilan bagi eksperimen-eksperimen ilmu pengetahuan yang dilakukan di ruang angkasa.
Dalam misinya, Muszaphar antara lain melakukan penelitian tentang dampak mikro gravitasi terhadap kordinasi antara mata dan gerakan-gerakan kepala serta evolusi sel-sel kanker dalam kondisi tanpa berat.
Menurut Najib, Malaysia masih punya waktu sampai akhir tahun 2009 untuk memutuskan apakah akan menerima tawaran dari Russian Space Agency, untuk melakukan perjalanan kembali ke stasiun ruang angkasa. Perjalanan itu rencananya akan dilakukan paling lambat pada akhir tahun 2011.
"Ekspedisi selanjutnya kemungkinan akan melibatkan dana publik, oleh sebab itu pemerintah harus bisa meyakinkan publik betapa pentingnya misi ke ruang angkasa, " tukas Najib. (ln/iol)