Surat kabar Inggris “Sunday Times” Minggu,mengabarkan wawancara langka dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan kabar itu menegaskan bahwa pembicaraan tentang kepergiannya untuk menghentikan pertempuran di Suriah bertentangan dengan realitas.
Tentang statemen kemungkinan dirinya pergi dari kekuasaan untuk membuat jalan bagi penyelesaian politik krisis Suriah, ia mengatakan “siapapun tidak akan berpikir untuk hidup di luar tanah airnya. Dan saya warga tanah air Suriah,.. ” dan “.. maka perkataan perginya saya akan menghentikan pertempuran, dan Jelas bahwa perkataan ini tidak masuk akal.. di Libya, Yaman dan Mesir telah menyaksikan hal ini.”
Assad menuduh Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, membuang-buang waktu dengan mencoba untuk menyingkirkannya dari kekuasaan,dan menyatakan bahwa masalah kepemimpinan di Suriah adalah masalah internal, “Saya tidak akan membicarakan hal ini dengan siapa pun yang berasal dari luar Suriah.”
Dia mengkritik tajam Inggris karena telah berurusan dengan Suriah dan perkataan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, tentang alih-alih untuk mengadakan perundingan perdamaian, dan pemerintahnya akan berusaha untuk mengakhiri embargo senjata yang diberlakukan oleh Uni Eropa terhadap Suriah, sehingga para pemberontak yang mendapatkan senjata.
“Saya tidak berharap bahwa hal itu menjadikan matinya api yang terbakar,” dan Assad menolak Inggris akan mampu mengatasi krisis Suriah.
Dan ia menambahkan “Bagaimana kita bisa minta dari Inggris memainkan peran (untuk menyelesaikan krisis Suriah) pada suatu waktu kita melihat itu sebagai rancangan militerisasi yang bermasalah. dan Bagaimana kita bisa mengharapkan mereka untuk bekerja agar mengurangi kekerasan sementara bersedia untuk mengirim peralatan militer ke teroris??”.
“Kami siap untuk dialog dengan siapa pun, termasuk para militan yang mau meletakkan senjata mereka. Dan Kami tidak akan berurusan dengan teroris yang membawa senjata untuk mengintimidasi orang dan membunuh warga sipil dan menyerang gedung-gedung publik atau pribadi dan menghancurkan negara..”
Dia menyimpulkan dengan mengatakan “kita memiliki oposisi. sebagiannnya dari mereka badan politik dan sebagian yang lain teroris bersenjata. Kita Bisa terlibat dalam dialog dengan oposisi.,. Tapi tidak bisa terlibat dalam dialog dengan teroris. Kami memerangi ingin terorisme.”aku sepihaknya (zae/IT)