Presiden Suriah Bashar al-Assad mengecam Turki karena mendukung pemberontak melawan pemerintahnya, dengan mengatakan negara tetangganya itu berambisi ambisius mewujudkan “imperium baru Ottoman.” (kekhalifahan utsmani)
Dalam wawancara hari Kamis kemarin (20/9) dengan surat kabar Mesir Al-Ahram al-Arabi, yang teks lengkapnya akan dipublikasikan pada hari Jumat, Assad mengatakan bahwa Turki tidak peduli dengan kepentingan rakyatnya, Turki hanya fokus pada ambisi yang mewujudkan kembali kekhalifahan Utsmani.
Suriah mengatakan Turki telah membuka perbatasannya dan bandara untuk para teroris (sebutan untuk pemberontak anti Assad), menyebut hal itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, AFP melaporkan.
Assad juga mengatakan bahwa Qatar menggunakan kekuatan uang dan berputar di orbit Barat dengan menyediakan senjata dan uang untuk teroris dalam upaya mengulang skenario Libya.
Assad mengatakan Turki, Qatar bersama dengan Arab Saudi – yang telah memberikan dukungan mereka di belakang para pemberontak di negaranya – tidak akan memenangkan pertempuran.
“Mereka (pemberontak) tiba-tiba melihat uang di tangan mereka setelah lama miskin dan mereka berpikir bisa membeli sejarah dan memainkan peran regional.”
Dia mengatakan pemerintah Suriah akhirnya akan mengalahkan para pemberontak, mencatat bahwa para pemberontak tidak memiliki dukungan di kalangan rakyat.(fq/prtv)