Dalam pidato yang disiarkan di televisi negara Suriah pada Minggu malam, Presiden Bashar al-Assad mengatakan masalah krisis di negaranya hanya bisa diselesaikan dengan teror “tangan besi.”
“Tidak ada solusi dapat dicapai dari teror kecuali dengan tangan besi,” kata Assad.
“Saya tidak berpikir bahwa setiap manusia waras akan berpikir bahwa terorisme dapat ditangani melalui politik,” tambahnya.
Dalam pidato 45 menit itu, Assad juga menolak oposisi politik terhadap rezimnya dengan menyebutkan mereka akan alami “kegagalan,” dalam memainkan peran menyelesaikan konflik di negara itu.
“Oposisi ini tidak dapat diandalkan … dan tidak memiliki peran dalam memecahkan krisis, “kata Assad.
Dia menuduh Koalisi Nasional Suriah “hadir karena dapat gaji besar dari salah satu negara Teluk,” dan “menyalahkan negara (Suriah) disebut sebagai terorisme dan bukan menyalahkan orang-orang bersenjata,” atau pemberontak.”
Sementara itu ia menekankan perlunya militer untuk bertempur melawan pemberontakan.
“Memang benar bahwa ada pertempuran di media dan (internet), namun krisis hanya akan diselesaikan di medan perang,” kata Assad.
Dia juga mengatakan bahwa setiap upaya menuju solusi politik harus dikombinasikan dengan tindakan operasi militer.
“Tak mungkin ada upaya politik atau kemajuan politik jika teror berada di mana-mana. Oleh karena itu teror harus dipukul untuk mendapatkan proses politik dapat bergerak di jalur yang benar, “kata Assad.
Rezim telah melepaskan tindakan brutal terhadap pihak yang menyatakan perbedaan pendapat, dan melabelkan pemberontak sebagai “teroris,” sejak gerakan protes massa yang meluas menyerukan perubahan politik di Suriah pada Maret 2011. dan Assad menolak mengakui keberadaan pemberontakan massa. (Arby/Dz)