Assad Sangat Takut Mati, Tidurpun Selalu Berganti Tempat Tiap malam

Surat Kabar “Washington Post” menyebutkan bahwa Presiden Bashar Assad tinggal terasing dengan perasaan khawatir dan takut disebabkan oleh semakin dekatnya Rezim suriah pada kehancuran.

Surat kabar tersebut melaporkan (29/12) bahwa Assad sebagai harapan bangsa semakin memudar, sedangkan tentara sukarelawan Suriah semakin meluaskan cengkramannya terhadap seluruh sistem.

Surat kabar itu mengatakan, “sudah sebulan ini terlihat Kemunduran Rezim yang terus menerus, Assad tidak terlihat dalam beberapa pekan terakhir ini, ia tidak lagi di izinkan bertemu dengan siapa pun atau melakukan wawancara, dan dilarang memberikan pidato di televisi.”

Washington Post menambahkan bahwa para pejabat di Amerika Serikat dan di Timur Tengah mengatakan bahwa Assad terasing ditengah Rezimnya, ia membatasi komunikasi, kecuali hanya dalam lingkaran kecil anggota keluarga dan penasihat kepercayaannya.

Seperti apa yang dikatakan para Analis yang menunjukkan bahwa Assad telah menyerah membuat upaya publik untuk mendukung pasukannya yang terkepung, dan ia menjadi lebih terfokus pada keselamatan pribadinya, dan tidurnya pun dalan ruangan yang berbeda setiap malam, dan menekankan mengontrol makanan untuk menghindari percobaan pembunuhan terhadapnya.

Surat kabar itu juga mengutp sumber-sumber lainnya dari Timur Tengah yang enggan disebutkan namanya, yang menyatakan bahwa gerakan Assad kini hanya menunjukkan kecurigaan, ketakutan dan kecemasan, dan hal itu adalah kemajuan yang signifikan bagi pasukan sukarelawan Suriah dan oposisi. (hr/Islam today)