Assad yang katakan dalam wasiatnya kepada komandan militer bila ia terbunuh oleh pejuang revolusioner agar segera menyerang Israel dan mengganggu kestabilan lintas udara eropa , ternyata menurut sebuah laporan rahasia memberitakan dan menyebutkan bahwa Presiden Bashar Assad tinggal bersama keluarganya serta kerabat dekatnya di kapal perang yang berada di laut Mediterania, atas penjagaan Rusia.
Surat kabar saudi “al-Watan” mengutip dari sumber intelijen yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, bahwa “Assad keluar masuk Kapal perang dengan menggunakan helikopter ke suatu wilayah di Suriah, kemudian pindah kedalam mobil yang umum menuju Istana dibawah penjagaan ketat, jika ia memiliki agenda pertemuan resmi namun sebagian besar tinggalnya berada di kapal.”
Sumber tersebut menyebutkan bahwa hal itu dilakukan untuk dua alasan : pertama, untuk memberikan lingkungan yang aman bagi presiden yang telah kehilangan kepercayaan diri, dilihat dari ketatnya penjaga keamanan disekitar dirinya, dan ia tetap khawatir bahwa menembus “lingkaran” tela menjadi sangat mudah.
Alasan kedua, untuk mempercepat dirinya dan keluarganya keluar negeri jika situasi keamanan berkembang dan tiba-tiba Revolusioner mampu menerobos Damaskus lalu mengepung Istana.
Dan Sumber itu menyebutkan dalam analisisnya bahwa keberadaan Assad di dalam kapal perang di bawah penjagaann rusia mengindikasian dua hal, yang paling utama, bahwa Presiden Suriah Bashar Assad sudah tidak lagi aman, dan ia telah diberi suaka politik oleh Moskow, tetapi secara privat, kehadiranya di kapal di sisi lain memudahkan Moskow bertemu dengannya tanpa kekahwatiran daripada jika ia berada di Damaskus, selain itu mungkin ada negosiasi antara pihak Internasional yang akan dijelaskan kemudian. (hr/Islam Today)