AS menolak resolusi PBB yang meminta Israel mengakhiri agresi militernya ke Jalur Gaza. AS menjadi satu-satunya negara yang menolak resolusi yang diajukan oleh negara Qatar atas nama bangsa-bangsa Arab.
Sementara lima belas negara anggota Dewan Keamanan menyatakan mendukung dan empat negara yaitu Inggris, Denmark, Slovakia dan Peru memilih abstain.
Dalam draft resolusi itu dinyatakan bahwa Israel ‘sudah menggunakan kekuatannya dengan tidak proporsional ‘ yang membahayakan warga sipil Palestina. Oleh sebab itu, Israel diminta untuk menarik pasukannya dari Gaza.
Draft resolusi itu sebelumnya sudah mengalami berbagai perubahan karena dianggap terlalu bias. Hasil perubahan menambahkan seruan agar pejuang Palestina membebaskan serdadu Israel yang diculik dan mengakhiri serangan roket ke Israel.
Resolusi juga menyerukan Israel dan Palestina agar segera mengambil langkah membuat kondisi-kondisi tertentu guna melanjutkan kembali negosiasi dan proses perdamaian, meminta semua pihak untuk meringankan kondisi kemanusiaan rakyat Palestina yang makin buruk serta mendesak Israel untuk membebaskan para pejabat Palestina yang ditangkap dan ditahan.
AS, melalui duta besarnya di PBB, John Bolton menyatakan tidak mau menerima draft resolusi tersebut. Bolton beranggapan resolusi itu sudah dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang belakangan terjadi, termasuk penculikan dua serdadu Israel oleh Hizbullah. Bolton juga menilai resolusi itu tidak berimbang.
"Resolusi ini hanya meminta pada satu pihak dalam konflik Timur Tengah dan tidak pada pihak lainnya. Draft resolusi ini akan menimbulkan ketegangan yang lebih buruk di wilayah itu," ujar Bolton.
AS mengajak lima belas negara-negara lainnya anggota Dewan Keamanan untuk menentang resolusi itu atau bersikap abstain.
Pada tahun 2004, AS juga menveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk operasi Israel di Gaza. Tercatat dari sembilan veto yang dilakukan AS, delapan di antaranya terkait dengan konflik Israel-Palestina.
Israel Masih Terus Serang Gaza
Seorang warga Palestina dilaporkan tewas oleh tembakan meriam Israel, Jumat (14/7). Saksi mata di kalangan warga Palestina mengungkapkan, truk yang dikendarai warga Palestina itu salah arah dan diserang oleh pasukan Israel yang sudah masuk ke wilayah Gaza Tengah, Jumat dini hari tadi. Sopir truk itu berhasil menyelamatkan diri, namun seorang penumpangnya luka parah dan tidak tertolong lagi.
Militer Israel mengatakan, truk itu melintas sekitar 30 meter dari posisi pasukan Israel dan sopirnya mengabaikan perintah berhenti sebelum akhirnya pasukan Israel menembakkan meriamnya.
Tak lama setelah itu, pesawat-pesawat Israel menghancurkan sebuah jembatan di Gaza Tengah. Sumber di keamananan Palestina mengatakan, jembatan itu merupakan jembatan keempat yang dihancurkan Israel dan melukai seorang warga. Kantor-kantor dan tempat-tempat yang diduga sebagai tempat latihan militer Hamas juga diserang.
Sejumlah saksi mata mengungkapkan, tank-tank Israel hari Jumat (14/7) ini mulai bergerak ke selatan Gaza. Militer Israel mengatakan pergerakan itu merupakan rotasi pasukan antara yang masuk dan keluar wilayah Gaza. (ln/aljz)