Menlu AS Hillary Clinton Selasa kemarin (12/6) menuduh Rusia mengirim helikopter penyerang untuk rezim di Damaskus, mengatakan Moskow berbohong tentang pengiriman senjata.
“Kami prihatin tentang informasi terbaru yang kami dapat bahwa ada helikopter penyerang dalam perjalanan dari Rusia ke Suriah, yang akan meningkatkan konflik menjadi cukup drastis,” kata Hillary dalam diskusi di Washington.
“Tidak ada keraguan bahwa serangan terus berlanjut, berupa penggunaan artileri berat dan sejenisnya. Kami berusaha untuk melawan Rusia untuk menghentikan pengiriman senjata lanjutan mereka ke Suriah,” katanya kepada peserta diskusi di Brookings Institution.
“Mereka dari waktu ke waktu mengatakan bahwa kita tidak perlu khawatir, bahwa semua yang mereka kirimkan tidak berhubungan dengan tindakan mereka secara internal. Ini jelas tidak benar.”
Clinton mengatakan bahwa utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan sekarang mencoba untuk mengumpulkan grup kontak untuk bekerja pada sebuah peta jalan bagi transisi politik yang akan melihat Presiden Suriah Bashar al-Assad melangkah ke samping.
“Kelompok ini juga termasuk Rusia,” kata Clinton, menambahkan Amerika Serikat terlibat dalam perjanjian dengan itu.
“Rusia semakin jelas mengatakan bahwa mereka tidak membela Assad, tetapi khawatir tentang apa yang terjadi setelah Assad dan akan bekerja pada transisi politik,” ujar Clinton.(fq/aby)