AS Tolak Pembebasan Al-Megrahi

Pemerintah AS berang mendengar berita bahwa Abdel Basset Al-Megrahi, tersangka peristiwa Lockerbie akan dibebaskan. Juru Bicara Deplu As, PJ Crowley menyatakan bahwa pemerintah AS keberatan dengan pembebasan Al-Megrahi.

"Kami sudah menyatakan dengan jelas pandangan kami pada pemerintah Inggris dan otoritas berwenang lainnya bahwa kami meyakini bahwa dia (Al-Megrahi) selayaknya menghabiskan masa tahananannya di dalam penjara," kata Crowley.

Keberatan serupa disampaikan oleh Susan Cohen yang puterinya menjadi salah satu korban peristiwa Lockerbie. Ia mengatakan bahwa pembebasan Al-Megrahi akan menjadi aib yang memalukan.

Sejumlah media massa Inggris hari Kamis kemarin memuat berita tentang rencana pembebasan Al-Megrahi dengan alasan kemanusiaan karena kondisi kesehatan Al-Megrahi yang makin memburuk akibat kanker prostat yang dideritanya. Al-Megrahi yang kini mendekam di penjara di Skotlandia itu, akan dipulangkan ke tanah airnya, Libya berdasarkan kesepakatan perpindahan tahanan antara Libya dan Inggris.

Al-Megrahi, mantan pejabat intelijen Libya itu sudah mendekam di penjara Skotlandia setelah pengadilan luar biasa di Belanda memvonis hukuman seumur hidup pada Al-Megrahi pada tahun 2001. Al-Megrahi dinyatakan bersalah karena telah mendalangi serangan bom terhadap pesawat komersil AS Pan Am 103 saat terbang di atas kota Lockerbie, Skotlandia pada 21 Desember 1988.

Insiden serangan ini menjadi serangan teror terbesar setelah serangan 11 September 2001 di AS. Peristiwa Lockerbie menewaskan 259 penumpang pesawat Pan Am 103 dan 11 orang lainnya di darat akibat tertimpa reruntuhan pesawat. Kebanyak korban dalam pesawat adalah warga negara AS yang pulang untuk merayakan natal. (ln/prtv)