AS Tingkatkan Bantuan untuk Militer Israel

Amerika Serikat meningkatkan paket bantuan untuk pertahanan Israel sebesar 25 persen. Paket bantuan senilai 30 milyar dollar AS itu diberikan untuk menjaga superioritas militer Israel di Timur Tengah.

PM Israel Ehud Olmert mengumumkan paket bantuan baru dari AS itu dalam rapat kabinet mingguan. "Ada kenaikan 25 persen bantuan untuk militer Israel dari Amerika Serikat. Saya pikir ini kenaikan yang penting dan cukup signifikan dalam bantuan pertahanan bagi Israel, " kata Olmert.

Ia mengatakan, AS menawarkan paket bantuan tersebut saat pertemuannya dengan Presiden AS, George W. Bush di Washington tanggal 20 Juni lalu.

"Bantuan itu sangat berarti bagi keamanan Israel dan ini merupakan kesempatan baik untuk menyampaikan terima kasih pada Presiden Bush dan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice, " tambah Olmert.

Dalam rapat kabinet itu, para menteri Israel menekankan perlunya Israel mengamankan "kualitas perannya" di tengah negara-negara tetangganya di Timur Tengah dan perlunya menjaga peranan AS dalam meningkatkan peranan Israel itu.

"Bantuan untuk pertahanan Israel masih menjadi prioritas utama Amerika Serikat, " kata Olmert.

Menurutnya, dibandingkan negara-negara lainnya di Timur Tengah, jumlah bantuan yang diterima Israel dari AS paling besar jumlahnya. "Kita telah memperbaharui kesepakatan dan komitmen dari AS bahwa AS akan membantu menjaga peran Israel di antara negara-negara Arab, " sambung Olmert.

Ia juga mengutip pemberitaan di surat kabar New York Times dan Washington Post yang menyebutkan bahwa AS sedang mempertimbangkan kesepakatan penjualan senjata senilai 20 juta dollar dengan negara-negara Teluk serta sedang mempertimbangkan bantuan sebesar 13 milyar dollar untuk militer Mesir, yang akan diberikan selama 10 tahun. Perjanjian penjualan senjata dengan negara-negara Teluk, termasuk penjualan bom-bom dengan penuntun satelit, pembaharuan pesawat-pesawat tempur dan penjualan kapal-kapal perang terbaru.

Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran di Israel dan di kalangan Kongres AS yang selama ini mendukung Israel. Namun Olmert menyatakan, Israel sangat memahami kebutuhan AS untuk mendukung pembaharuan di negara-negara kawasan Timur Tengah.

"Kami memahami kebutuhan AS untuk membantu negara-negara Arab agar lebih moderat, yaitu negara-negara yang satu front dengan Israel dan AS dalam menghadapi Iran, " tukas Olmert menyinggung program nuklir Iran.

Para pejabat militer Israel menyebut kenaikan jumlah bantuan yang diberikan AS pada militer Israel merupakan "prestasi yang sangat baik. " Sumber-sumber di kalangan diplomat Israel mengungkapkan, detil paket bantuan baru itu akan dibicarakan saat kunjungan pejabat bidang politik pemerintahan AS, Nicholas Burns ke Israel pertengahan Agustus ini.

AS memberikan paket bantuan untuk pertahanan Israel sejak tahun 1973. Paket bantuan ini kemudian dilembagakan pada tahun 1977 sebagai bagian dari kesepakatan damai Mesir-Israel.

Paket bantuan tersebut, 75 persennya merupakan bantuan dalam bentuk peralatan militer, mulai dari amunisi sampai pesawat-pesawat tempur. Sedangkan 25 persennya diberikan dalam bentuk uang tunai yang kebanyakan digunakan untuk membantu Israel membuat persenjataan baru. (ln/arabnews)