Empat tahun sudah setelah AS merazia lembaga-lembaga sosial dan organisasi intelektual warga Muslim serta mengambil dokumen-dokumen mereka, sampai detik ini tim penyelidik AS belum bisa menunjukkan bukti yang mendukung bahwa organisasi-organisasi Muslim itu terkait dengan terorisme seperti yang dituduhkan AS.
Nancy Luque, kuasa hukum sejumlah lembaga Muslim di Herndon pada Washington Post edisi Rabu (11/10) mengatakan, pihak penyelidik AS masih berusaha untuk membuktikan bahwa lembaga-lembaga itu sejak awal tidak bersalah.
Pada tahun 2002, agen-agen federal AS melakukan penggeledahan terhadap 15 kantor lembaga sosial Muslim antara lain di wilayah Falls Church, Leesburg dan Fairfax County, termasuk Herndon.
Agen-agen federal itu menyita 500 box berisi dokumen-dokumen yang diklaim sebagai ‘barang bukti’ bahwa lembaga bersangkutan terkait dengan jaringan yang membiayai terorisme internasional.
Seorang wanita yang rumahnya pernah digeledah mengungkapkan, agen-agen federal itu dengan mengacungkan senjata-senjata mereka, memaksa masuk dan memborgol tangannya serta tangan anak perempuannya selama lima jam.
Tapi sejauh ini, tidak satupun berkas perkara yang diajukan terhadap lembaga-lembaga sosial Muslim yang selama ini menjadi target penggeledahan dan razia para agen pemerintah itu.
"Anda masuk ke rumah-rumah orang, mengambil mainan anak-anak mereka, meneror kaum perempuan, dan 4 1/2 tahun kemudian anda sama sekali tidak mendapatkan bukti atas tuduhan terhadap mereka," Luque.
Meski penyelidikan yang dilakukan hingga kini tidak jelas, para jaksa saat ini sedang berusaha meminta pengakuan dari orang-orang yang mereka klaim sebagai saksi kunci. Mereka juga tidak mau memberikan keterangan soal batas waktu penyelidikan dan tuntutan apa yang dikenakan.
Para jaksa penuntut AS berdalih, penyelidikan yang mereka lakukan terlalu rumit karena mereka harus melacak apa yang mereka sebut sebagai transaksi antara perusahaan dan lembaga-lembaga sosial yang terkait di AS dan di luar negeri.
Luque menertawakan alasan itu. Ia mengatakan, anggota lembaga-lembaga sosial Muslim di Herndon yang dicurigai, semuanya warga negara AS. Mereka mencintai AS dan tidak punya hubungan dengan jaringan terorisme.
Pernyataan Luque didukung oleh Richard K. Gordon, mantan ahli masalah pencucian uang dan pembiayaan bagi terorisme di Dana Moneter Internasional (IMF).
"Setelah 4 1/2 tahun, anda seharusnya sudah bisa mendapatkan bukti atau memutuskan bahwa anda tidak bisa. Ini tidak seperti kita menyusup ke Mafia di mana butuh waktu sampai lima tahun untuk bisa masuk ke jaringan mereka," kata Gordon.
Sejak serangan 11 September, pemerintah AS menutup sejumlah lembaga sosial lokal dengan tuduhan terkait jaringan terorisme. Di Herndon, ujar Luque, sejumlah lembaga yang dirazia pada tahun 2002 sudah ditutup, sebagian lagi masih beroperasi.
Selain itu, pemerintah AS juga membekukan asset-asset miliki sejumlah lembaga sosial dan menekan negara-negara Islam untuk menghentikan bantuan pada lembaga-lembaga sosial Muslim dengan alasan mereka menyalurkan dana bantuan itu untuk kelompok teroris dan ekstrimis. Tentu saja tuduhan ini dibantah oleh banyak lembaga dan organisasi sosial Muslim.
Akhir November lalu, Senat AS tidak bisa membuktikan bahwa Society of North America (ISNA) dan hampir dua lusin organisasi Muslim lainnya telah menggalang dana untuk aktivitas ‘teroris’.
Berbagai tekanan dan pembatasan yang dilakukan AS terhadap organisasi dan lembaga Muslim membuat kerja mereka memberikan bantuan bagi kaum duafha jadi terhambat. (ln/iol)