Kelompok Majlis Syuro Mujahidin (MSM) di Irak, underbow Jaringan Al-Qaidah, mengaku sebagai pelaku penculikan dua tentara AS di Selatan Baghdad.
Dalam keterangannya melalui situs internet, kelompok MSM menyatakan bahwa sayap militernya bertanggung jawab atas kasus penculikan pasukan AS di Irak, sebagai pukulan terhadap penjajah AS dan bukti lemahnya intelejen AS yang kerap diakui kehebatannya di Irak.
MSM bukan hanya mengaku menculik dua tentara AS, tapi juga menculik empat orang diplomat Rusia. Mereka lalu mengajukan kesempatan pada pemerintah Rusia dalam waktu 48 jam untuk menarik pasukannya dari Chechnya dan membebaskan tahanan Chechnya yang mendekam di penjara-penjara Rusia.
Namun, petingggi militer AS di Irak tidak mempercayai pengakuan sepihak MSM. “Tak ada indikasi apapun yang menyebutkan pengakuan itu benar,” tandas militer AS dalam pernyataannya.
Saat ini pasukan AS mengerahkan 8.000 orang untuk mencari dua orang pasukannya yang hilang sejak hari Jumat lalu. Dua tentara yang hilang itu adalah Thomas Lowell Tucker, 25, asal Madras, Oregon, dan Pfc. Kristian Menchaca, 23, asal Houston, Texas. Menurut militer AS, ada tujuh orang yang terluka selama tiga hari pencarian rekannya yang diculik.
Sejumlah saksi mata menyebutkan helikopter AS berkeliaran di langit kota Baghdad didukung 7 tank yang berkeliling di jalan-jalan Baghdad. Menurut Reuters, sempat terdengar dua buah ledakan besar yang tidak diketahui persis sumbernya. (na-str/aljzr)