Begitu banyak mujahidin yang pernah menjadi narapidana Gitmo (Guantanamo) telah kembali ke medan jihad.
Salah satunya adalah Syeikh Ibrahim al Rubaysh , setelah pembebasan dari penjara Guantanamo , ia ditransfer ke program rehabilitasi di Saudi untuk “merehabilitasi” semangat jihadisnya . Ternyata selepas rehabilitasi itu tidak memudarkan semangat jihadnya dan menyuburkan perjuangan di Yaman dengan bergabung dengan AQAP, Al Qaeda cabang Yaman.
Pemerintahan Obama melacak ‘teroris’ (dianggap AS dan barat) Al Qaeda yang dibebaskan dari Teluk Guantanamo pada tahun lalu karena mereka kembali lagi ke lapangan jihad , dan menawarkan hadiah $ 5.000.000 kepada siapapun atas informasi posisi keberadaan mereka saat ini.
Ibrahim al-Rubaysh yang dibebaskan pada tahun 2006 oleh pemerintahan George W. Bush dan dimasukkan ke dalam Program “rehabilitasi” di Saudi dalam sekian tahun , ternyata al-Rubaysh kembali ke medan jihad dan sekarang menjabat sebagai salah satu pemimpin puncak Al-Qaeda di Semenanjung Arab – AQAP , afiliasi Al Qaeda yang paling berbahaya.
Letnan Kolonel Myles Caggins, juru bicara Departemen Pertahanan untuk kebijakan Narapidana , mengatakan lebih dari 90 persen dari tahanan yang dipindahkan di bawah pemerintahan Obama “telah kembali hidup tenang di berbagai negara.”
Al-Rubaysh, katanya, ditahan di Guantanamo sejak tahun 2002 dan dibebaskan pada tahun 2006.
“Sejak 2009, Departemen Pertahanan dan lima departemen pemerintah melakukan ulasan intelijen sebelum membebaskan tahanan Guantanamo,” kata Caggins.
Peringatan terbaru dari Departemen Luar Negeri mengungkapkan bagaimana al-Rubaysh telah kembali dirinya dalam lingkaran militan sejak pembebasannya.
Sebuah pengumuman departemen kehakiman AS menawarkan sampai $ 5 juta untuk informasi yang “membawa” informasi atas mantan tahanan Guantanamo . Caggins mengatakan Al Rubaysh telah menjabat sebagai “pejabat syariah” di AQAP sejak tahun 2013 dan dengan demikian, Al Rubaysh terlibat dalam serangan yang dilakukan oleh AQAP.”
Sebuah pernyataan yang dirilis pekan lalu oleh departemen Kehakiman menempatkan Al Rubaysh dalam daftar ” Teroris Internasional”. Departemen AS itu mengatakan al-Rubaysh telah membuat pernyataan publik, termasuk terakhir ini pada bulan Agustus tahun ini , “di mana ia menyerukan umat Islam untuk berperang melawan Amerika Serikat.” …(JL/KH)