Amerika Serikat belum bisa menentukan pihak mana di balik serangan mematikan pekan lalu di Paris, Jaksa Agung AS Eric Holder mengatakan Minggu.
“Pada titik ini, kita tidak memiliki informasi intelijen yang kredibel yang memungkinkan kita untuk menentukan siapa organisasi yang bertanggung jawab,” kata Holder dalam sebuah wawancara dengan ABC dari Paris “This Week.”
Pada hari Minggu, dua sumber intelijen senior dari Yaman mengatakan kedua bersaudara yang melakukan serangan terhadap majalah mingguan satir Charlie Hebdo , pernah melakukan perjalanan ke Yaman melalui Oman pada tahun 2011 dan memiliki pelatihan senjata di padang pasir Marib, di mana di wiayah itu mujahidin al-Qaeda memiliki kekuasaannya.
Ini adalah konfirmasi pertama dengan pejabat AS di Yaman terkait informasi Cherif dan Said Kouachi, dengan menatakan keduanya telah mengunjungi Yaman dan bergabung dengan cabang al-Qaeda Yaman , AQAP.
Sementara itu, AQAP pun telah menyatakan pada hari Jumat bahwa mereka yang mengarahkan serangan terhadap Charlie Hebdo di Paris “sebagai pembalasan dendam atas kehormatan” dari Nabi Muhammad SAW.
Seorang anggota AQAP mengatakan kepada Associated Press dalam sebuah pernyataan bahwa “kepemimpinan AQAP mengarahkan operasi dan mereka telah memilih target mereka dengan hati-hati sebagai balas dendam atas kehormatan Nabi SAW.”
Pada hari Jumat, Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan global setelah serangan teror yang baru-baru terjadi di Perancis, Australia dan Kanada. Peringatan tersebut terjadi beberapa jam setelah polisi Prancis menewaskan tiga penyandera dalam insiden tersebut. (JL/KH)
Artikel ini bekerjasama dengan eramuslim digest :
Resensi Buku : Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah , Eramuslim Digest