AS Remehkan Ancaman Dzawahiri Balas Pembunuhan Zarqawi

Gedung Putih menganggap remeh pernyataan yang dikeluarkan orang nomor dua jaringan Alqaidah, Aiman Dzawahiri, dalam kaset video baru yang isinya ancaman serangan balasan terhadap Amerika atas pembunuhan Abu Mushab az-Zarqawi, pemimpin Alqaidah di Irak yang gugur dalam serangan udara militer Amerika di utara ibukota Bagdad pada 7 Juni 2006 lalu.

Amerika menganggap kaset video rekaman baru Dzawahiri tersebut merupakan upaya terbaru jaringan Alqaidah dalam “perang propaganda” dan menyebarkan apa yang disebutnya “ideologi kekerasan dan kebencian”.

Pejabat kepresidenan Amerika mengatakan, pada saat terbunuhnya Zarqawi, Presiden Bush telah mengingatkan bahwa masalah ini merupakan “pukulan kuat bagi Alqaidah dan mungkin saja kaum teroris terus melakukan aksi tanpa Zarqawi.” Gedung Putih memprediksi ancaman akan terus bertambah dan aksi-aksi kekerasan meningkat dari orang-orang yang disebutnya “musuh kebebasan”.

Seorang pejabat Amerika yang membidangi urusan perang melawan terorisme mengatakan, tidak ada hal yang meragukan kebenaran kaset rekaman dari Dzawahiri ini. Kaset video ini merupakan rekaman Dzawahiri yang kedelapan sejak awal tahun ini.

Dia menyebut kaset video ini sebagai kampanye propaganda yang terus dilakukan Alqaidah untuk menunjukan bahwa dirinya memiliki hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tengah terjadi. Menurutnya, pernyataan Dzawahiri yang ditujukan kepada Presiden Bush tersebut sebagai “bualan jihad”.

Dalam kaset rekaman yang disiarkan televisi aljazeera, Sabtu (24/6), Dzawahiri mengucapkan belasungkawa atas gugurnya pemimpian Alqaidah di Irak Abu Mushab az-Zarqawi seraya mengecam PM Irak, Nuri al-Maliki yang loyal kepada penjajah Amerika.

Dalam rekamannya, Dzawahiri menyebut Zarqawi sebagai amir syuhada’ umat Islam. “Kami terus berbelasungkawa pada umat atas gugurnya seorang prajurit dari para prajuritnya, seorang pahlawan dari para pahlawannya dan seorang iman dan para imamnya,” ungkap Dzawahiri.

Dia menambahkan, “Dia terbunuh di bawah serangan dan tidak dalam keadaan bersembunyi di ruang bawah tanah yang gelap,” seperti yang dilakukan Presiden Amerika George W. Bush saat serangan 11 September.

Dzawahiri berjanji akan melakukan serangan balasan kepada orang-orang Amerika atas gugurnya Zarqawi. Kepada Bush dia mengatakan, “Tak seorangpun membunuh dari kami satu orang pun kecuali kami melakukan balasan, dengan pertolongan Allah.”

Dia menegaskan bahwa Amerika tidak akan bisa menikmati keamanan dan perdamaian selama Palestina dan negara-negara kaum muslimin menikmatinya. Dzawahiri juga mengecam PM Irak Nuri al-Maliki sebagai boneka yang loyal kepada penjajah. Dia mengatakan, Nuri al-Maliki tengah “memperjual-belikan Islam untuk mendapatkan kursi pemerintahan.” (was/aljzr)