Mohammad Mursi adalah “hambatan bagi demokrasi konstitusional yang sebagian besar rakyat Mesir menginginkan,” Ed Royce, Ketua Komite Urusan Luar Negeri Senat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Militer Mesir melakukan kudeta presiden dari kalangan Islamis yang menolak untuk mengundurkan diri setelah satu tahun dalam kekuasaan dan bersikeras atas dasar legitimasinya sebagai presiden sipil terpilih.
Royce mendorong militer dan partai politik untuk bekerja sama “dalam pembentukan institusi demokrasi dan pemilu baru yang mengarah ke Mesir Baru di mana hak-hak minoritas dilindungi.”
“Saya berharap bahwa kejatuhan (Mursi) akan membuka kembali jalan menuju masa depan yang lebih baik bagi Mesir.” (Arby/Dz)