AS Masih "Malu-Malu" untuk Tutup Kamp Penjara Guantanamo

Pemerintahan George W. Bush nampaknya belum berniat untuk menutup kamp penjara Guantanamo. Juru bicara Gedung Putih hanya mengatakan bahwa Bush sejak lama sudah mengungkapkan keinginannya untuk menutup kamp penjara itu, tapi dengan "cara yang bertanggung jawab. "

Jawaban itu diberikan jubir Gedung Putih, ketika dimintai konfirmasi tentang pemberitaan Associated Press yang menyebutkan bahwa Bush makin dekat pada keputusan untuk menutup kamp penjara Guantanamo dan akan memindahkan semua tahanannya ke penjara-penjara militer yang ada di AS.

Berita soal penutupan Guantanamo ini mencuat menyusul beredarnya informasi tentang rencana pertemuan antara penasehat keamanan senior presiden dan penasehat hukumnya di Gedung Putih hari ini, Jumat (22/6). Sumber-sumber di pemerintahan mengungkapkan, untuk pertama kalinya dicapai konsensus di kalangan orang-orang dekat presiden Bush.

Sumber-sumber itu mengatakan, pertemuan itu akan membahas tentang usulan baru rencana penutupan kamp penjara Guantanamo dan pemindahan semua tahanannya ke satu atau beberapa penjara militer di AS. Pertemuan itu juga membahas upaya pengamanan maksimum di penjara Fort Leavenworth di Kansas, di mana para tahanan akan disidangkan.

Sumber-sumber yang tidak mau disebut namanya dengan alasan keamanan menambahkan, wakil presiden, menteri luar negeri, menteri pertahanan, jaksa agung, direktur badan intelejen, kepala keamanan dalam negeri dan para kepala pasukan gabungan akan hadir dalam pertemuan tersebut.

Sejak kekejaman di kamp penjara Guantanamo terungkap. Desakan agar AS segera menutup kamp tersebut terus bergulir. Namun desakan itu ditentang keras oleh Wapres Dick Cheney, Jaksa Agung Alberto Gonzales dan mantan menteri pertahanan Donald Rumsfeld. Tapi kali ini, masih kata sumber-sumber tadi, proposal baru soal kamp Guantanamo mendapat dukungan dari semua pihak.

Benar atau tidak informasi itu, Gedung Putih memang masih memberikan jawaban samar. Meski demikian AS tidak bisa mengabaikan begitu saja tekanan tekanan yang makin kuat agar kamp penjara Guantanamo segera ditutup. Apalagi setelah tahun lalu Mahkamah Agung menemukan fakta bahwa proses hukum yang dilakukan pemerintah AS tidak sesuai prosedur hukum serta keputusan majelis hakim militer baru-baru ini yang menolak tuntutan terhadap dua tersangka pelaku teror, berdasarkan aturan hukum yang baru.

Persoalan itu menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Bush dalam upayanya mengadili para tahanan kamp Guantanamo yang dituduh sebagai teroris yang membahayakan negara AS. Saat ini masih ada 375 tahanan yang masih berada di kamp tahanan Guantanamo. (ln/aljz)