Sejumlah pejabat AS dan empat tokoh Kurdi anti-Iran dilaporkan menggelar pertemuan rahasia di kota Sulaimaniyah, Irak. Pertemuan yang disebut akan berlangsung selama dua hari itu, bertujuan untuk melakukan kordinasi antara AS dan kelompok-kelompok anti-Iran untuk melakukan tekanan yang lebih keras pada negara Republik Islam Iran.
Informasi ini dilansir sebuah situs Kurdi. Menurut situs itu, sepuluh pejabat militer AS dan empat pimpinan kelompok pemberontak Kurdi bertemua di Palace Hotel di kota Sulaimaniyah, di utara Irak. Selama berlangsungnya pertemuan, tokoh-tokoh yang oleh situs itu disebut tokoh-tokoh Kurdi anti-Iran meminta pada pejabat AS agar pemerintahan AS melakukan kebijakan yang sama seperti saat AS menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein di Irak terhadap Iran.
Intinya, para pemimpin kelompok pemberontak Kurdi itu meminta pemerintah AS juga menggulingkan pemerintahan revolusioner Islam di Iran. Kelompok-kelompok Kurdi itu meminta kerjasama dan dukungan AS untuk mencapai tujuannya menggulingkan pemerintahan Iran,
Hal tersebut pernah ditegaskan mantan pimpinan Partai Demokratik Kurdi Mostafa Hejri dalam pertemuan dengan para mahasiswa Universitas Arbil tahun 2007 lalu. Hejri menggarisbawahi kerjasama dengan AS diperlukan untuk melakukan perlawanan terhadap Iran.
Tokoh pemberontak Kurdi lainnya, Sekretaris Jenderal Kelompok Komala, Abdullah Mohtadi juga pernah mengatakan bahwa mereka membutuhkan dukungan dana dan senjata dari AS untuk menghadapi Iran.
Selain Hejri dan Mohtadi, tokoh-tokoh Kurdi lainnya yang hadir dalam pertemuan rahasia dengan pejabat militer AS antara lain, Abdullah Hassanzadeh, sekretaris jenderal Partai Demokratik Kurdistan Iran dan Hussein Yazdanpanah, sekretaris jenderal Persatuan Revolusioner Kurdistan. (ln/presstv)