AS telah mulai penerbangan pengawasan di atas wilayah Suriah setelah Barack Obama memberikan sinyal OK, kata para pejabat AS Selasa pagi, dalam sebuah langkah yang bisa membuka jalan bagi serangan udara terhadap Mujahidin Daulah Islam (IS).
Seorang pejabat AS mengatakan pemerintahnya memiliki kebutuhan untuk data intelijen akurat dari Suriah dan penerbangan surveilans tersebut merupakan sebuah jalan penting untuk memperoleh data.
AS mulai meluncurkan serangan terhadap IS di Irak awal bulan ini, Obama mengutip ancaman terhadap personil Amerika di negara itu dan krisis kemanusiaan di Irak utara sebagai alasan nya.
Obama dikabarkan awalnya menolak mengambil tindakan militer di Suriah, langkah yang akan menjerumuskan AS ke negara yang dilanda oleh perang sipil . Namun, Obama tampaknya telah bergeser sejak mujahidin Daulah Islam mengumumkan pekan lalu telah membunuh wartawan asal Amerika James Foley, yang disandera di Suriah.
Kelompok ini juga mengancam akan membunuh warga AS lainnya bila AS lakukan serangan udara kembali .
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan Senin bahwa Obama telah menunjukkan kesediaannya untuk lakukan aksi militer bila diperlukan untuk melindungi warga Amerika.
“Kami tidak akan mengomentari masalah intelijen atau operasional, tetapi seperti yang kita telah mengatakan, kami akan menggunakan semua alat yang kita miliki,” kata Caitlin Hayden, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
AS telah meningkatkan pengawasan udara atas wilayah di Irak sejak awal tahun ini sebagai pertimbangan prospek serangan udara di sana. Dan pemerintah telah menjalankan beberapa misi pengintaian atas Suriah, termasuk misi menyelamatkan Foley dan sandera lainnya di awal musim panas ini.
Pasukan khusus AS yang dikirim ke Suriah untuk melaksanakan misi penyelamatan tidak menemukan para sandera di lokasi di mana militer AS berpikir tentang lokasi mereka ditahan. Pejabat mengkonfirmasi penyelamatan telah gagal dan mengatakan Amerika terus mencari data intelijen tentang keberadaan para sandera lain.
Para pejabat AS mengatakan pada saat Obama menyerang IS di dalam wilayah Suriah , secara tidak sengaja langkah itu bisa membantu Bashar Assad yang diperangi.
Gedung Putih pada hari Senin menilai gagasan tindakan serangan terhadap IS dapat memperkuat rezim Assad, Earnest mengatakan , “Kami tidak tertarik untuk mencoba membantu rezim Assad.” Namun, ia mengakui bahwa “ada banyak tekanan lintas kepentingan di sini.” (Arby/Dz)