AS Klaim Tersangka Otak Serangan Bom London, Sudah Meninggal Dunia

Seorang pejabat di lembaga konter-terorisme AS mengungkapkan, bahwa tersangka kasus terorisme Abu Obaidah al-Masri sudah meninggal dunia. Menurut pejabat yang tidak mau disebut namanya itu, al-Masri meninggal dunia karena penyakit hepatitis yang dideritanya.

Oleh AS dan Inggris, al-Masri diyakini sebagai salah seorang tokoh al-Qaidah yang menjalankan operasi terorismenya dari wilayah-wilayah pedalaman di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan, tempat di mana al-Masri dilaporkan meninggal dunia.

Al-Masri dicurigai merencanakan dan melakukan perekrutan para militan yang akan melakukan serangan-serangan ke Eropa. Pejabat konter-terorisme AS tadi juga mengatakan bahwa al-Masri adalah perencana serangan bom di kereta bawah tanah dan bis di kota London pada Juli 2005 lalu, yang menewaskan 52 orang, dan setahun kemudian al-Masri merencanakan serangan bom di pesawat penerbangan komersial Atlantic.

"Kami punya alasan untuk percaya bahwa Abu Obaidah al-Masri sudah meninggal, " masih kata pejabat AS tadi.

Para pejabat keamanan negara Pakistan mengatakan bahwa mereka telah menerima laporan intelejen dari sumber-sumber mereka di wilayah pedalaman, yang mengatakan bahwa selama beberapa bulan belakangan ini al-Masri sakit keras akibat penyakit hepatitis yang dideritanya.

Menurut laporan intelejen itu, selama sakit al-Masri menetap di pedalaman Waziristan Utara, wilayah yang beberapa kali menjadi target serangan udara militer Pakistan dibantu oleh pasukan AS.

Selain dituding merencanakan berbagai aksi teror, al-Masri juga dianggap bertanggung jawab karena telah mempengaruhi Rashid Rauf, seorang warga negara Inggris untuk masuk dalam kelompoknya. Pakistan berhasil menangkap Rauf yang dituduh terlibat dalam rencana-rencana aksi terorisme al-Masri. Tapi Rauf secara misterius berhasil kabur dari tahanan polisi pada Desember 2007. (ln/alarby)

AS Klaim Tersangka Otak Serangan Bom London, Sudah Meninggal Dunia

Seorang pejabat di lembaga konter-terorisme AS mengungkapkan, bahwa tersangka kasus terorisme Abu Obaidah al-Masri sudah meninggal dunia. Menurut pejabat yang tidak mau disebut namanya itu, al-Masri meninggal dunia karena penyakit hepatitis yang dideritanya.

Oleh AS dan Inggris, al-Masri diyakini sebagai salah seorang tokoh al-Qaidah yang menjalankan operasi terorismenya dari wilayah-wilayah pedalaman di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan, tempat di mana al-Masri dilaporkan meninggal dunia.

Al-Masri dicurigai merencanakan dan melakukan perekrutan para militan yang akan melakukan serangan-serangan ke Eropa. Pejabat konter-terorisme AS tadi juga mengatakan bahwa al-Masri adalah perencana serangan bom di kereta bawah tanah dan bis di kota London pada Juli 2005 lalu, yang menewaskan 52 orang, dan setahun kemudian al-Masri merencanakan serangan bom di pesawat penerbangan komersial Atlantic.

"Kami punya alasan untuk percaya bahwa Abu Obaidah al-Masri sudah meninggal, " masih kata pejabat AS tadi.

Para pejabat keamanan negara Pakistan mengatakan bahwa mereka telah menerima laporan intelejen dari sumber-sumber mereka di wilayah pedalaman, yang mengatakan bahwa selama beberapa bulan belakangan ini al-Masri sakit keras akibat penyakit hepatitis yang dideritanya.

Menurut laporan intelejen itu, selama sakit al-Masri menetap di pedalaman Waziristan Utara, wilayah yang beberapa kali menjadi target serangan udara militer Pakistan dibantu oleh pasukan AS.

Selain dituding merencanakan berbagai aksi teror, al-Masri juga dianggap bertanggung jawab karena telah mempengaruhi Rashid Rauf, seorang warga negara Inggris untuk masuk dalam kelompoknya. Pakistan berhasil menangkap Rauf yang dituduh terlibat dalam rencana-rencana aksi terorisme al-Masri. Tapi Rauf secara misterius berhasil kabur dari tahanan polisi pada Desember 2007. (ln/alarby)