AS Klaim Temukan Surat Pengikut Az-Zarqawi, Ada Pengakuan Aksi-Aksi Pembunuhan

Situs-situs Amerika baru-baru ini melansir bahwa militer AS telah menemukan sebuah surat yang ditujukan untuk pemimpin jaringan Qaidah Al-Jihad di Negeri Dua Sungai, Irak, Abu Mushab Az-Zarqawi. Menurut militer AS, surat itu ditulis oleh para pengikut Az-Zarqawi di Provinsi al-Anbar, di mana dalam surat itu tertulis pengakuan atas aksi-aksi pembunuhan terhadap para syaikh kabilah dan agama di Ar-Ramadi.

Surat itu juga menyebutkan bahwa pengikut Az-Zarqawi meminta restu dari Az-Zarqawi untuk aksi-aksi pembuhuhan terhadap tokoh-tokoh lainnya, demikian seperti diberitakan harian Alhayah, Rabu (7/06).

Surat yang tanpa dibubuhi tanda tangan itu kabarnya memuat pernyataan bahwa kenyataan menunjukkan Al-Qaidah di al-Anbar tidak sejalan dengan beberapa syaikh kabilah dan ikon-ikon partai Islam yang duduk bersama orang-orang Amerika, dan mereka itu berkonspirasi terhadap para mujahidin

Ditambahkan situs-situs itu, berbagai peristiwa yang disebut dalam surat itu tanggal kejadiannya menunjukkan peristiwa itu terjadi pada beberapa bulan kebelakang. Para pengikut Az-Zarqawi secara tertulis juga meminta restu dari Az-Zarqawi untuk membunuh sejumlah tokoh masyarakat al-Anbar, di antaranya Syaikh Hatim Abdurrazaq Al-Kaud (Syaikh Kabilah Al-Bu Namr), Syaikh Anwar Abdurrazaq al-Kharith (Syaikh Kabilah Albu Khalifah), Syaikh Said Naththah (salah seorang syaikh Kabilah Abbu Julaib), Kolonel Sha’ab Ar-Rawi, Dr. Muhammad Mahmud Lathif, Kolonel Khalid Arrak Hutaimi, Gubernur Ma’mun Al-Alwani. Menurut situs-situs itu, Kolonel Sha’ab Ar-Rawi tewas terbunuh di Ash-Shaqlawiyyah, Barat Fallujah, dua bulan lalu.

Hal lain yang disebut dalam surat itu antara lain, para pengikut Az-Zarqawi meminta restu dari Dewan Syuro Mujahidin untuk membunuh siapapun yang menurut mereka berbahaya bagi gerakan ini atau memusuhi mereka di Al-Anbar, tanpa harus merujuk kepada Dewan itu terlebih dahulu.

Para pendukung Az-Zarqawi juga menyiratkan pembunuhan atas para syaikh kabilah itu mempunyai efek jera. Mereka mengatakan, pembunuhan Syaikh Nashr Al-Fahdawi (Syaikh Kabilah Albu Fahd) memicu sejumlah syaikh-syaikh kabilah lainnya untuk setia pada mujahidin.

Selain itu, surat itu membeberkan operasi-operasi pembunuhan lainnya, seperti pembunuhan terhadap Syaikh Muzhir al-Alwani (mantan caleg Pemilu lalu), Muhammad Shaddak (Syaikh Kabilah Albu Julaib), Jasim Al-Awwad (salah seorang tokoh Al-Anbar) dan tokoh lainnya.(ilyas/alhyh).