Amerika Serikat persiapkan kehadiran militernya di Irak dengan mengerahkan sekitar 300 tentara tambahan, termasuk helikopter tempur dan Drone untuk membantu militer Irak di Baghdad, kata para pejabat pada hari Senin.
Keputusan dinyatakan oleh Pentagon, memberikan mereka peran mengamankan Bandara Internasional Baghdad dan di garis depan melawan setiap serangan Daulah Islam .
Bala bantuan akan mencakup pasukan helikopter serang Apache dan drone bersenjata, ujar sekretaris Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan pada konferensi pers.
AS juga kirimkan pesawat Shadow , yang telah banyak digunakan oleh pasukan AS sebelumnya di perang Irak dan di Afghanistan, yang memiliki panjang sekitar 4 meter dan dapat terbang pada ketinggian 8.000 kaki (2.400 meter).
Kontingen militer ini akan berkonsentrasi untuk menjaga akses ke bandara Baghdad serta kedutaan, kata pejabat itu.
Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa pasukan tambahan akan “membantu memberikan keamanan tambahan untuk fasilitas kami, orang-orang kita, Asset AS, dan juga untuk membantu Departemen Luar Negeri dan kedutaan”
Pentagon mengatakan sekitar 200 pasukan telah dikerahkan di Irak pada hari Minggu, untuk memperkuat keamanan di kedutaan besar AS, fasilitas pendukung dan bandara internasional Baghdad.
Seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim dengan Reuters, mengatakan bahwa 100 tentara lain mencapai Irak dan banyak dari mereka juga akan ditempatkan di bandara.
Keputusan ini dibuat oleh Obama sebagai respon permintaan dukungan pemerintahan Syiah Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki untuk mendorong kembali Daulah Islam yang berispa bertempur di ibukota Baghdad.
Sementara itu, AS juga berkomitmen untuk mengirimkan jet tempur F-16 kepada militer Irak untuk hadapi Daulah Islam , ujar juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan.
“Amerika Serikat juga telah menawarkan dukungan pemerintah Irak,” jawab Earnest. (Arby/Dz)