Pesawat Amerika akan mengirim bantuan kepada pengungsi Kristen di Irak yang melarikan diri dari wilayah Daulah Islam. Seorang pejabat AS mengatakan bahwa pesawat kargo militer akan menjalankan misi kemanusiaan semalam, setelah lepas landas di Turki. Mereka akan dikawal oleh jet tempur AS.
Makanan, air dan obat-obatan sedang dikirim ke pegunungan di dekat Mosul di mana sekitar 40.000 orang Kristen melarikan diri dari para Mujahidin Daulah Islam di Irak utara.
Misi baru saja diumumkan tapi tidak termasuk serangan udara, pejabat itu mengatakan, kecuali pesawat AS ditembaki.
Sebelumnya Kamis, seorang pejabat militer mengatakan organisasi seperti UNICEF menyerukan krisis kemanusiaan yang berkembang disebabkan oleh kemajuan ekspansi Daulah Islam. Pentagon saat ini mempertimbangkan serangan udara di wilayah tersebut.
Di Irak, pemerintah pusat Baghdad mengatakan hari ini bahwa angkatan udara Irak telah menewaskan 60 Mujahidin Daulah Islam ketika mereka bombardir basis Daulah Islam di distrik Amirli di Diyala dan menghancurkan beberapa kendaraan militer mereka.”
Bantuan kemanusiaan AS menuju ke Irak setelah AS melihat mujahidin Daulah Islam melanjutkan serangan agresif mereka di Irak.
Daulah Islam juga bergerak maju di Kurdistan Irak, daerah otonom di bagian utara negara itu. Setelah seminggu pertempuran dan Daulah Islam akhirnya menguasai bendungan terbesar Irak di dekat Mosul.
Sebelumnya Sekretaris Pers Gedung Putih Josh Earnest mengatakan “situasi kemanusiaan [di Irak] sangat mengganggu,” tapi dia tidak akan mengomentari apakah serangan udara segera dilakukan.
Penguasaan bendungan Mosul bisa memudahkan pengendalian Daulah Islam bagi penduduk Irak. Bendungan, yang berada di Sungai Tigris dan berada di sekitar 30 km sebelah barat laut dari kota Mosul, menyediakan listrik ke Mosul dan mengendalikan pasokan air untuk sejumlah besar wilayah.
“Atheel al-Nujaifi, gubernur Niniwe , mengatakan dalam sebuah wawancara telepon dari Irak utara, di mana ia telah melarikan diri dari wilayah tersebut dan menyatakan Daulah Islam telah mengamankan bendungan setelah mengalahkan pasukan keamanan Kurdi , yang dikenal dengan sebutan pesh Merga. “(NPR/KH)