Pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pada hari Jumat bahwa ada potensi yang lebih tinggi akan adanya serangan balasan IS terhadap negara anggota koalisi pimpinan AS sejak koalisi memulai serangan udara terhadap posisi pejuang IS di bulan lalu.
Dalam laporan periodik dari potensi ancaman, Departemen Luar Negeri AS mencatat Amerika Serikat dan mitra-mitra regional mulai lakukan tindakan militer terhadap IS pada tanggal 22 September.
“Menanggapi serangan udara, IS telah mengimbau semua pendukungnya untuk menyerang terhadap orang asing (Negara negara yang tergabung dengan koalisi) dimanapun mereka berada,” tambahnya. “Pihak berwenang yakin ada kemungkinan peningkatan serangan balasan terhadap AS, kepentingan mitra koalisi Barat dan di seluruh dunia, terutama di Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa, dan Asia.” (Arby/Dz)