AS Khawatirkan Kebangkitan Bank Syari'ah

Di tengah himpitan ekonomi yang menggila, AS diam-diam mengkhawatirkan kebangkitan ekonomi syari’ah di negara itu. Berbeda dengan bank-bank konvensional, bank syari’ah sedikit sekali terkena imbas dari krisis ekonomi global. Tak pelak kaum kapitalisme di AS dan Barat menganggap bank syari’ah mengancam kondisi ekonomi dan keberadaan bank konvensional di negara-negara mereka.

Saat ini, investasi bank syari’ah di AS telah mencapai $800 juta, jumlah yang sangat besar untuk ukuran bank-bank yang baru bermain di negara ini dalam waktu kurang dari lima tahun belakangan. Saat ini pun bank syari’ah nyata dibanjiri oleh kostumer yang mempercayakan menyimpan uangnya. Masyarakat Barat dan AS merasa menyimpan uang di bank syari’ah lebih aman dan bank syari’ah terbukti tidak terkena likuiditas .

Stephen Amos, pejabat di Bank Islam Inggris menyebutkan bahwa kostumer bank syari’ah sekarang bukan hanya berasal dari orang Muslim saja, tapi juga dari mereka yang berasal dari non-Muslim. Sedangkan menurut Azizul Haq, seorang ekonom Islam asal Bangladesh, "Bank Islam adalah solusi efektif dari krisisk keuangan sepanjang zaman."

Saat ini, paling sedikit ada 300 bank syari’ah di seluruh dunia. Para pengamat ekonomi memprediksikan di tahun 2013, aset bank syari’ah akan mencapai trilyunan dolar. Bagaimana dengan bank konvensional? Tampaknya sistem riba akan semakin ditinggalkan karena sudah terbukti berulang kali gagal dan membuat krisis di seluruh dunia. (sa/qm)