Amerika Serikat memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Aljazair, menerbitkan pesan peringatan Kamis kemarin (13/9) dalam mensikapi peningkatan risiko serangan terhadap warga Amerika setelah aksi kekerasan di Mesir dan Libya.
“Ada ancaman yang tinggi dari terorisme dan penculikan di Aljazair,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, mencatat bahwa meskipun “kota-kota besar di negara itu sangat diawasi, serangan masih bisa berpotensi terjadi.”
Peringatan perjalanan ke Aljazair dikeluarkan dua hari setelah Duta Besar AS untuk Libya, Chris Stevens, dan tiga diplomat Amerika lainnya tewas ketika massa menyerbu konsulat AS di kota barat Benghazi.
Aljazair telah mengkritik tajam film anti-Islam yang dikabarkan telah memicu serbuan ke kedutaan, meskipun menyampaikan belasungkawa atas kematian duta besar AS.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan ancaman penculikan di Aljazair telah dicatat dalam buletin “Worldwide Caution” pada bulan Juli lalu, yang mencatat bahwa kerusuhan yang paling cenderung terjadi di timur dan selatan Algiers, ibukota dan kota terbesar.
“Pemerintah AS menganggap ancaman potensial terhadap personel kedutaan AS yang ditugaskan ke Algiers cukup serius dan meminta mereka untuk tinggal dan bekerja di bawah batasan keamanan yang signifikan,” kata Departemen Luar Negeri.(fq/afp)