AS-Iran Bertemu Lagi di Baghdad, Bahas Masalah Irak

Pejabat pemerintah AS dan Iran memulai pembicaraan putaran kedua di Baghdad hari ini, Selasa (24/7). Sementara itu, aksi-aksi kekerasan terus melanda Negeri 1001 Malam itu.

Beberapa jam sebelum pertemuan AS-Iran, sebuah bom mobil meledak di sebuah pasar yang berseberangan dengan rumah sakit anak-anak di selatan kota Hilla. Ledakan terjadi sekitar pukul 09. 00 pagi di tengah kesibukan warga di pasar dan yang akan berangkat kerja. Akibatnya, 22 orang tewas dalam insiden tersebut.

Menurut aparat kepolisian setempat, korban tewas kebanyakan kaum perempuan dan anak-anak dan menghancurkan 15 kendaraan serta 20 toko yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Pertemuan antara AS dan Iran di kawasan Green Zone dihadiri oleh duta besar masing-masing negara. Pembicaraan akan hanya difokuskan pada masalah Irak dan tidak akan menyentuh kasus empat warga negara AS keturunan Iran yang saat ini ditahan di Iran dan kasus lima diplomat Iran yang ditahan AS di Irak.

Pertemuan dinyatakan tertutup untuk pers. Dari foto yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki terlihat tiga meja untuk masing-masing delegasi. Delegasi AS dipimpin oleh Ryan Crocker, duta besar AS untuk Irak. Delegasi Iran dipimpin oleh dubes Iran untuk Irak Hasan Kazemi Qomi. Dan delegasi Irak yang hadir antara lain PM Nouri al-Maliki dan Menteri Luar Negerinya Hoshyar Zebari.

Pertemuan hari ini, merupakan tindak lanjut pertemuan sebelumnya yang berlangsung tanggal 28 Mei kemarin di Baghdad.

Labeed Abawi, pejabat kementerian luar negeri Irak menyatakan, pihaknya tidak ingin ada isu lain, termasuk masalah tahanan masing-masing pihak, mendominasi dialog AS dan Iran.

"Kami meminta kedua negara itu untuk membantu mengatasi persoalan-persoalan kami dengan segala cara yang mungkin dilakukan, " kata Abawi di televisi Asharqiya.

Sementara itu, surat kabar New York Times edisi Selasa (24/7) melansir berita bahwa pasukan AS akan berada di Irak paling lama dua tahun lagi. Informasi itu tercantum dalam dokumen tentang strategi komando militer AS yang baru, yang akan diberlakukan di Irak.

Dalam dokumen itu disebutkan bahwa situasi keamanan di Baghdad dan wilayah sekitarnya harus sudah pulih pada musim panas tahun 2008 mendatang. Sementara target pemulihan keamanan untuk seluruh Irak harus dicapai pada tahun 2009.

Strategi baru yang diberi judul "Join Campaign Plan" itu, merupakan kelanjutan dari strategi pengiriman pasukan tambahan yang dilakukan Presiden Bush bulan Januari kemarin. Cetak birunya dibuat oleh komandan pasukan AS di Irak, Jenderal David Petraeus dan Ryan Crocker. (ln/aljz)