Amerika Serikat pada hari Senin mendesak militer Mesir untuk menahan diri secara maksimum. AS mendesak Mesir untuk mengatasi perpecahan politik, dan untuk tetap terlibat dalam proses politik.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Amerika Serikat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di Mesir dan “tingkat berbahaya akan polarisasi politik.”
Pernyataan itu disampaikan di tengah laporan insiden kekerasan Senin subuh oleh militer Mesir.
Tentara dan polisi bentrok dengan pendukung Ikhwanul Muslimin di luar gedung Pengawal Republik di Kairo. Setidaknya 51 orang tewas, ratusan lainnya terluka.
Ia mengatakan Mesir sedang dalam pertaruhan “stabilitas dan ketertiban politik demokrasi.”
Di Departemen Luar Negeri, juru bicara Jen Psaki menegaskan bahwa AS membuka komunikasi dengan semua pihak di Mesir, bahkan termasuk kalangan Ikhwan dan Partai Kebebasan dan Keadilan, tapi dia tidak memberikan rincian lebih lanjut dari apa percakapan yang dimaksud.
Psaki membela diri saat dia menanggapi pertanyaan wartawan mengapa Ikhwanul Muslimin harus ikuti seruan AS untuk terlibat dalam proses politik setelah penggulingan Presiden Mursi dari ikhwan itu yang terkudeta oleh militer.
“Sebuah proses demokratis bukan hanya tentang memberikan suara Anda . Ada faktor lainnya … Selain itu, termasuk bagaimana seseorang harus berperilaku dan bagaimana cara mereka mengatur …, “katanya.
Senin , pada jumpa pers White House , sebagian pertanyaan wartawan mempertanyakan tentang keputusan Presiden Obama dan Kongres AS – apakah akan menangguhkan $ 1,3 miliar bantuan militer ke Mesir? karena pemerintah yang dipilih secara demokratis di Mesir telah digulingkan.
Carney mengatakan bahwa pemerintahan Obama mengatakan akan melakukan konsultasi tingkat tinggi yang berkelanjutan.
“Kami sedang mengkaji dan kami akan berkonsultasi dengan Kongres mengenai jalan ke depan berkaitan khusus untuk paket bantuan (kepada Militer Mesir) yang kami berikan, “katanya.
Eric Trager dari Institut Washington untuk Kebijakan Timur Tengah mengatakan Presiden Obama dan kebijakan AS akan menghadapi tantangan berat dalam situasi di Mesir.
“Tantangan bagi kami adalah bahwa Ikhwanul Muslimin tidak akan bersedia menerima skenario di mana Mursi tidak akan kembali sebagai presiden karena mereka melihat kejatuhannya sebagai sesuatu yang dicuri dari mereka. Pada saat yang sama , militer yang menggulingkan Mursi saya pikir sangat dipahami bahwa mereka tidak memiliki pilihan selain untuk meluncurkan serangan penuh kepada pihak Ikhwan. …oleh sebab itu , sangat sulit bagi Amerika Serikat untuk mengerahkan pengaruh kepada salah satu pihak, “katanya.
AS meminta militer Mesir untuk menghindari penangkapan yang menargetkan kelompok atau gerakan-gerakan tertentu, dan menghindari pembatasan pada media, dan mendesak partai politik dan gerakan untuk tetap terlibat dalam dialog (Va/Dz)