AS Dukung PM Baru Syiah Irak, Haedar al Abadi, Siapkan Pemerintahan atas Persetujuan Barat

Jabouri, new speaker of Iraqi Council of Representatives, and Shi'ite deputy speaker Abadi, attend a news conference in BaghdadPresiden Irak , Fuad Masum menunjuk  Haider al-Abadi sebagai Perdana Menteri Baru Irak untuk  membentuk pemerintahan baru. Sementara PM yang lama Nouri al-Maliki mengklaim bahwa penunjukkan Haider al Abadi itu tidak punya legitimasi.

“Negara ini sekarang di tangan Anda,” kata Masum kepada Haider Abadi atas pencalonannya.

Haedar al Abadi, adalah anggota partai Dawa, yang pimpinannya adalah Nur Maliki , ia juga pernah menjabat  Menteri Komunikasi di pemerintah sementara Irak setelah penggulingan Saddam Hussein.

Ketika Presiden Irak , Fuad Masum menerima usulan  Blok Aliansi Nasional Syiah yang mengusulkan Haider al  Abadi sebagai kandidat Perdana Menteri pada Senin petang, para pendukung Maliki berkumpul di alun-alun di Baghdad untuk memprotes keputusan tersebut, AFP melaporkan.

Membaca pernyataan di televisi negara, Khalaf Abdul-Samad, anggota dari Partai Dawa Maliki, mengatakan perdana menteri baru Haider al-Abadi “hanya mewakili dirinya sendiri,” pada saat pembacaan ,  Maliki berwajah muram berdiri di sampingnya.

Tak lama setelah pengangkatannya,  situasi suksesi dari Maliki tetap belum jelas, PBB mendesak tentara Irak untuk tidak turut campur  dari proses politik di Baghdad.

Namun, anggota blok politik Maliki mengatakan “kami tidak akan tinggal diam” atas penunjukan Haedar al  Abadi.

Situasi  ini  akan memperdalam ketegangan politik pada saat negara membutuhkan memerlukan  front bersatu Syiah melawan Mujahidin Daulah Islam yang kian mendekati wilayah Baghdad.

Dalam pesannya pada hari Senin, Haedar al Abadi menyerukan  semua rakyat Irak harus bekerja sama melawan “barbar”militan ISIS.

“Kita semua harus bekerja sama untuk melawan kampanye teroris ini diluncurkan pada Irak dan menghentikan semua kelompok teroris,” katanya dalam pernyataan yang disiarkan di televisi negara setelah Presiden memintanya untuk membentuk pemerintah.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada hari Senin menyambut apa yang digambarkannya sebagai “gerakan maju menuju pembentukan pemerintah di Irak” dan memuji keputusan presiden Irak untuk meminta Haedar al Abadi untuk membentuk kabinet baru, kata PBB.

Tak lama setelah nominasi Abadi, seorang diplomat senior AS yang bertanggung jawab atas Irak pada Senin mengucapkan selamat atas  PM Haedar al Abadi yang ditugaskan oleh Presiden Fuad Masum untuk membentuk pemerintahan baru sebagai perdana menteri.

Dalam pernyataan singkat yang disiarkan televisi pada hari Senin, Presiden AS Barack Obama memuji pencalonan Haedar al Abadi, menambahkan bahwa ia telah mendesak pejabat Irak dalam panggilan telepon untuk cepat membentuk pemerintah yang inklusif.

Obama menambahkan bahwa kepemimpinan baru Irak memiliki “tugas penting” dalam mendapatkan kembali kepercayaan rakyat Irak.

Presiden Prancis Francois Hollande pada hari Senin menyerukan Haedar al Abadi dengan cepat membentuk pemerintah persatuan nasional.

Keputusan untuk menunjuk Abadi terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry memperingatkan  Maliki untuk tidak menimbulkan masalah .

“Amerika Serikat sepenuhnya mendukung Presiden Fuad Masum dalam perannya sebagai penjamin Konstitusi Irak,” Marie Harf, juru bicara Departemen Luar Negeri, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Kami menegaskan kembali dukungan kami untuk proses  memilih perdana menteri yang bisa mewakili aspirasi rakyat Irak dengan membangun konsensus nasional dan mengatur dengan cara yang inklusif,” kata Harf. (Arby/Dz)