Ingin Berangus Taliban, AS Dekati Kelompok Islamis Pakistan

Pemerintah AS sedang berusaha melakukan pendekatan dengan kelompok-kelompok Islam konservatif di Pakistan. Upaya itu dilakukan untuk memukul kekuatan militan di negeri itu dan memperkuat pengaruh AS di Pakistan lewat misi diplomatiknya.

Dua kelompok Islam yang didekati AS adalah Jammat-e-Islami dan Jamiat Ulema Islam (JUI), dua partai Islam paling berpengaruh di Pakistan. Hari ini, Selasa (16/8) petang waktu Pakistan, Richard Holbrooke, utusan khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan rencananya akan menggelar pertemuan dengan para pimpinan kedua partai tersebut. Awalnya, para pejabat AS menginginkan pertemuan itu dilakukan di kantor kedubes AS di Islamabad. Tapi para pimpinan partai Islam menolak usulan itu dan akhirnya pertemuan disepakati akan dilakukan di sebuah hotel lokal.

Menurut Shahid Shamsi, salah seorang humas Jamaat Islami, delegasi partainya yang akan hadir dalam pertemuan itu adalah sekjen partai, Liaquat Baloch dan deputi ketua partai, Syed Mohammad Kamal. Sedangkan delegasi JUI akan diwakili langsung oleh ketuanya, Maulana Fazl Rahman.

Shamsi menolak memberitahu isu-isu apa saja yang akan dibicarakan antara Jammat Islami dan JUI. Ia hanya mengatakan bahwa pertemuan itu akan membahas situasi terkini di Pakistan dan Jammat Islami maupun JUI, tukas Shamsi, akan bersikap fair dan tegas dalam pertemuan itu.

Disebut-sebut bahwa AS sedang berusaha membujuk tokoh-tokoh Islamis di Pakistan untuk menggunakan pengaruhnya dalam menghadapi persoalan Taliban dan sosok Hekmatyar, keduanya merupakan musuh besar AS di Afghanistan. Tapi sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa pertemuan itu sebagai wujud keseriusan pemerintahan Barack Obama dalam merangkul dunia Islam seperti yang diungkapkan Obama dalam pidatonya.

Kelompok-kelompok Islamis di Pakistan memiliki sejarah unik terkait hubungannya dengan AS. Kelompok-kelompok Islamis itu dulunya pernah berhubungan mesra dengan AS, saat AS harus menghadapi invasi Uni Sovyet di Afghanistan dan ingin menyebarkan pengaruh komunisnya di negeri para Mullah itu. Namun setelah Uni Sovyet berhasil diusir lewat bantuan para pejuang Islam, AS serta merta melupakan mereka bahkan berbalik memusuhi mereka dan menginvasi negeri-negeri Muslim.

Hubungan mesra itu berubah menjadi perlawanan dan sentimen kebencian terhadap AS. Jamaat Islami di Pakistan misalnya, dalam setiap aksi-aksi massanya menyuarakan pengusiran terhadap AS dan mengkampanyekan "Go America Go". Para pendukung partai ini bahkan berencana menggelar aksi massa itu bersamaan dengan pertemuan Holbrooke dengan para pejabat partai tersebut di Islamabad hari ini.

Sementara itu, sejumlah pejabat kedubes AS di Pakistan mengungkapkan bahwa Holbrooke juga akan membahas pemilu di Afghanistan dengan Jammat Islami dan JUI. AS ingin agar kedua kelompok Islamis itu menentang Taliban dan Gulbuddin Hekmatyar, mantan perdana menteri Afghanistan yang menolak kehadiran pasukan asing di Afghanistan dan menolak pemerintahan Hamid Karzai yang didukung Barat. Meskipun pada masa perlawanan terhadap Soviet di Afghanistan, Hekmatyar menerima bantuan dari AS yang nilainya mencapai 600 juta dollar.

Sekarang, Hekmatyar menjadi salah seorang tokoh Islamis yang mendesak AS agar segera menarik pasukannya dari Afghanistan. "Rakyat Afghanistan akan terus melawan pasukan AS, jihad akan terus berlanjut seperti ketika mereka berperang melawan pasukan Rusia, kecuali pasukan AS segera angkat kaki dari negeri ini," tukas Hekmatyar. (ln/iol)