AS dan Uni Eropa Tak Ingin Bantuannya Jatuh ke Tangan Pemerintahan Hamas

Asisten Menteri Luar Negeri AS, David Welch mengungkapkan, AS dan Uni Eropa kini sedang bekerjasama mencari cara untuk memberikan bantuan pada rakyat Palestina tanpa harus berurusan dengan pemerintahan Hamas.

Welch menggambarkan kondisi ekonomi Ghaza dan Tepi Barat sangat ‘mengganggu’. Meski demikian, Welch, usai bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas, Rabu (7/6) mengatakan, AS tetap tidak akan mengizinkan pembayaran gaji pegawai Palestina yang dananya diambil dari dana bantuan AS. Menurut Welch, pembayaran gaji pegawai adalah tanggung jawab pemerintahan Palestina yang berkuasa sekarang.

"Kami sedang bekerjasama dengan kolega kami di Uni Eropa untuk membentuk mekanisme internasional yang bersifat temporer guna membuka akses langsung pemberian bantuan bagi rakyat Palestina," ujar Welch.

Ia juga mengatakan, mediator perdamaian yang tergabung dalam kuartet AS, Rusia, Uni Eropa dan PBB juga sedang memikir penyaluran bantuan langsung untuk Palestina tanpa melalui pemerintahan Hamas.

Awal bulan Juni kemarin, pemerintah Palestina akhirnya mampu membayar gaji sekitar 40.000 pegawai yang jumlah gajinya 1.500 shekel (sekitar 325 dollar) kebawah per bulan. Sementara sekitar 125.000 pegawai lainnya yang gajinya di atas 1.500 shekel masih harus menunggu pembayaran. (ln/bbc)